iklan
Ratusan Suku Anak Dalam (SAD) 113 kembali berorasi di Gedung DPRD Provinsi Jambi. Aksi ini dilakukan untuk menuntut kejelasan sengketa lahan antara pihaknya dengan PT Asitic Persada.

Nurlela, salah satu koordinator aksi menyatakan, perjuangan mereka tak akan surut meskipun telah berbulan-bulan tak menemukan titik terang. Pihaknya konsisten akan terus melakukan aksi hingga mendapatkan hak mereka berupa lahan. “Meski nyawa taruhannya, kami tak akan mundur,” katanya dengan suara lantang di gedung DPRD Provinsi Jambi.

Pihaknya meminta dewan untuk memanggil pihak-pihak terkait, termasuk pihak keamanan untuk menjamin keselamatan mereka. “Kami akan sampaikan surat ke dewan yang meminta jaminan SAD pulang ke rumah yang telah digusur, di Desa Bungku, Batanghari,” ujarnya.

Jika tak dipenuhi, pihaknya mengancam akan terus melakukan aksi. Tak hanya itu, mereka juga mengancam akan golput di Pileg dan Pilpres nantinya.
--batas--
Ratusan massa yang kini bermukim di kantor Lembaga Adat Melayu (LAM) Jambi ini, Selasa (28/1) beramai-ramai mendatangi gedung DPRD Provinsi Jambi, sekitar pukul 01.00 WIB. Namun, tak ada satupun anggota dewan yang menemui mereka.

DPRD mengutus Kasubag Humas DPRD Provinsi Jambi, Hefni menemui massa. Hefni mengatakan, pihaknya akan menampung aspirasi para pendemo dan akan menyampaikan ke pimpinan dewan. “Selanjutnya, akan diupayakan pertemuan dengan komisi terkait,” singkatnya.

Mendengar jawaban tersebut, para pendemo langsung membubarkan diri. Pantauan koran ini, meskipun dikawal ketat aparat kepolisian, namun tak terjadi aksi anarkis dalam demo tersebut.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images