iklan PEMBANGKIT LISTRIK: Pembangkit listrik milik PLN yang berlokasi di 
Sungai Gelam. Pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) berkapasitas 
104 MW, hanya bisa disalurkan 20 MW.
PEMBANGKIT LISTRIK: Pembangkit listrik milik PLN yang berlokasi di Sungai Gelam. Pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) berkapasitas 104 MW, hanya bisa disalurkan 20 MW.
Penyaluran 104 MW daya listrik dari pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Sungai Gelam, bakal molor lagi. Sebab, pembangunan tower 527 di atas lahan milik Yosan Tonius, di kawasan Mendalo Darat, belum bisa terlaksana.

Ationg-sapaan akrab Yosan Tonius  bersikukuh tidak memperbolehkan saluran udara tegangan tinggi (SUTT)  150 KV tersebut melintas ditengah lahan sekitar 26 hektare tersebut.

Dia meminta agar tapak tower untuk SUTT  melingkar disekeliling tanahnya. Sebab, kalau dibangun di titik tengah seperti yang diminta PLN, akan mengurangi nilai jual tanahnya tersebut. Apalagi di sana akan dijadikan sebagai real estete. ‘‘Secara bisnis kalau tower itu berada di tengah lahan, nilai jualnya menurun,’‘ tuturnya Yosan yang lazim disapa dengan Ationg itu dengan polos.

‘‘Kalau saya bangun rumah, mana ada orang yang mau tinggal dibawah tower,’‘ tambahnya lagi, sembari menunjukkan peta lahannya seluas 26 hektare tersebut.

Meski begitu, dia merelakan sebagian tanahnya untuk pembangunan tapak tower. Harganya pun sesuai dengan ketentuan pemerintah. Yang penting tidak berada ditengah, seperti yang dimintakan PLN. ‘‘Silahkan bangun di atas lahan saya dengan harga yang ditentukan pemerintah. Tapi, letaknya dipinggir, bukan ditengah,’‘ ujar pengusaha kontraktor itu berulang-ulang.
--batas--
Dia meminta kebijakan PLN agar mau mendengar permintaannya tersebut. ‘‘Kalau selama ini ada kesan kalau saya melarang PLN untuk menghambat pembangunan tower, itu tidak benar. Silahkankan bangun. Yang saya minta hanyalah jangan ditengah,’‘ tuturnya berkali-kali.

Ketika menawarkan harga Rp 2,5 miliar dulu itu, juga bukan omongan serius. Dia mengakui kalau itu hanyalah guyon semata. Tapi ditanggapi serius oleh berbagai pihak. ‘‘Itu hanyan guyon kok, bukan serius,’‘ jelasnya sembari tertawa.

Kata dia, apa pun resikonya, termasuk upaya paksa, dia tetap tidak memperbolehkan untuk bangun tower di tengah lahannya. Bahkan dia menyatakan siap menghadapi resiko apa pun. ‘‘Saya siap menghadapi segala resiko apapun, karena lahan itu milik saya,’‘ tuturnya serius.

PLN sebenarnya memberikan beberapa opsi. Diantaranya, akan membangun satu tower yang lebih tinggi di tengah areal tersebut agar tidak terganggu, kalau pada suatu saat dibangun rumah. Opsi tersebut ditolak oleh dia.

Karena belum ada titik temu itu pula, PLN meminta gubernur dan walikota ikut turun tangan. Sebab, listrik tersebut, juga untuk kepentingan masyarakat Jambi. ‘’Saya sudah mengirim surat kepada gubernur tentang rencana pembangunan tower 527 itu,’‘ kata Hakim Nawawi, GM unit induk pembangunan III (UIP III) yang berkantor di Palembang itu.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images