iklan TAK BRFUNGSI: City gas yang ampernya sudah terpasang lebih dari setahun di rumah warga, hingga kini belum juga berfungsi.
TAK BRFUNGSI: City gas yang ampernya sudah terpasang lebih dari setahun di rumah warga, hingga kini belum juga berfungsi.
Hingga saat ini, program city gas yang diluncurkan oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Kota Jambi belum dilaunching. Tak siapnya pemerintah Kota Jambi untuk menjalankan program ini disebut sebagai kendala yang menyebabkan molornya launching program tersebut.

Kepala Dinas ESDM Provinsi Jambi, Ir Budidaya, dikonfirmasi kemarin (3/2) menyatakan, pemerintah Provinsi Jambi hanya menyediakan program yang diluncurkan pusat tersebut.  “Kita memang mengadakannya, hanya saja yang punya lokasi kan kota. Ada surat kita sudah ke Kota agar menyiapkan jelang launching. Itu di bagian Ekonomi yang mengurusnya,” katanya.

Dia menjelakan, terkait hal ini, pelaksana program dari kementrian ESDM, yakni Petra Gas akan turun ke Jambi. “Kemarin di Jakarta kita sudah rapat, nanti dari Petra Gas akan turun ke Jambi, kemudian akan bertemu dengan BUMD disini,” ungkapnya.

Namun sayangnya, Pemerintah Kota Jambi tak memiliki BUMD yang bisa mengelola program itu. Oleh karenanya, kemungkinan city gas ini akan dijalankan oleh PT JII sebagai operator yang merupakan BUMD Pemerintah Provinsi Jambi.  “Kebetulan Kota kan belum punya, jadi nanti dengan PT JII, sanggup tidak dia mengelola sebagai operator gas itu nantinya. Karena itu kan tak bisa sembarangan, untuk city gas itu kan harus ada operatornya dulu juga,” ungkapnya.
--batas--
“Kalau diserahkan ke BUMD, atau siapa operatornya jadi tergantung kesiapan kota. Ini kan mau dilaunching, namun harus tahu dulu siapa yang akan mengoperasikannya sebagai operatornya. Kita minta secepatnya juga, beberapa minggu lalu kita sudah konsultasi ke Jakarta dan mungkin dalam waktu dekat mudah-mudahan,” tambahnya.

Menurut jadwalnya, launching city gas ini memang sudah molor cukup lama. Budidaya mengatakan, harusnya program ini dilaunching pada akhir 2013 lalu. “Kalau menurut jadwalnya itu dilaunching akhir 2013 lalu, namun karena kesiapan kota tak siap makanya molor. Itu kan harus BUMD yang mengelola, namun kota tak punya BUMD makanya molor,” ujarnya.

Prgram city gas yang dijalankan ini di Kota Jambi ada sebanyak 4000 sambungan. “Itu paling kalau dijalankan berapa lah uangnya. Sistim pembayarannya seperti PDAM, makanya harus ada operatornya. Kalau cuma dihidupkan namun tak ada yang melaksanakan siapa yang mau menagihnya,” katanya.

Dia mengatakan, sepertinya PT JII juga tak akan sanggup menjalankan program ini sebagai operator. “Itu kan kecil sekali, untuk bayar gaji saja susah. Ya Rp 40 ribu sebulan kalikan 4000 sambungan itu hanya berapa lah, makanya untuk itu Petra Gas sepertinya harus mencari solusi. Daerah lain juga katanya payah untuk dapat untung, prabumulih juga ada, namun susah juga. Secepatnya akan kita launching nanti itu,” tandasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait