iklan Ilustrasi: xpresi jambi ekspres
Ilustrasi: xpresi jambi ekspres
“Kamu sih, jadi orang nyolot gitu.”
“Kok aku? Kamu yang sensi banget.”
“Loh? Kok malah nyalahin aku? Kamu tuh yang salah.”
“Kamu yang salah! Malah ngatain orang. Nggak sadar sih.”

    
Pernah denger contoh dialog berantem di atas guys? Atau malah ngalamin kejadian tersebut? Coba deh kita baca baik-baik dialognya. Kelihatan banget kan, kalau lagi berantem nggak pernah ada yang mau ngalah, dan nggak nemuin titik temu untuk menyeleasaikannya. Kedua belah pihak cuma mau ngomong, dan nggak ada yang mau dengerin. Semuanya sibuk dengan segala hipotesa yang ada di otaknya, dan menganggap apa yang ia pikirkan “bener” dan lawan bicaranya “salah”.

Yap, hal tersebut merupakan awal dari segala awal permasalahan makin meruncing, tapi guys kita bisa kok menghindarkan perang mulut dengan cara mengalah.

Mengalah mungkin perbuatan yang nggak semua orang bisa ngelakuinnya, karena setiap orang punya ego masing-masing. Sebenarnya, boleh nggak sih kita mengalah? 12,5% X-aholic mengatakan bukannya boleh, malah wajib, kudu, harus, musti! 87,5% X-aholic lainnya beranggapan tergantung duduk perkaranya. Untungnya nih guys, nggak ada yang milih nggak boleh mengalah.

Kamu boleh banget mengalah, kalau hal itu diperlukan, itu menurut 87,5% X-aholic. Sama seperti pendapat teman kita Afniyati Bahaudi, mahasiswi UNJA. “Kita boleh mengalah tergantung sikon sih. Mereka yang sering ngalah adalah tipikal orang yang merasa bahwa apa yang diperdebatkan itu nggak ada gunanya, mending ngalah aja,” ucapnya.

Dalam posisi terdesak, misalnya adu argumen, mengharuskan kita buat ngalah, kata 12,5% X-aholic.  So, kalau ada masalah dan kita bisa mundur satu langkah alias mengalah, urusan seruwet apapun bisa diselesaikan dengan baik.

Misalnya dalam adu argument gara-gara selisih paham, di situlah kamu harus mengalah. Persis seperti yang dibilang sama12,5% X-aholic, yang katanya kita harus mengalah dalam hal mengeluarkan pendapat.

Begitu juga dengan komentar Adhe Rizky, duta Xpresi. “Berbeda pendapat harus sering-sering ngalah. Pasalnya nih, kita harus mendahulukan pendapat orang lain,” tuturnya. 25% X-aholic lagi beranggapan kalau kita boleh mengalah dalam hal memecahkan masalah. Dan separuh lebih memilih untuk mencari solusi, 62,5% X-aholic.

Banyak mengalah dan tidak bertengkar menunjukkan kebesaran jiwa seseorang. Yap, X-aholic 100% sepakat kalau orang yang mengalah itu berjiwa besar banget. Terus, diiyakan sama sahabat kita Dyah Silvia, siswi SMK DB 1. “Kita harus mengalah dalam segala hal, tapi kembali lagi sih pada personal masing-masing. Tergantung seberapa besar dia memiliki jiwa yang besar,” jelasnya.    

Mengalah bisa dikatakan pengorbanan berharga buat diri sendiri dan orang lain, untuk membina dan menjaga suatu keadaan yang lebih baik lagi. So guys, mengapa menganggap mengalah itu untuk kalah?(sumber: xpresi jambi ekspres)

Berita Terkait



add images