iklan <b>Foto Balikpapan:</b> ara pelajar badung yang mengisap lem dibawa ke Polsek Barat disuruh menghormat bendera sambil menggigit plastik berisi lem.
Foto Balikpapan: ara pelajar badung yang mengisap lem dibawa ke Polsek Barat disuruh menghormat bendera sambil menggigit plastik berisi lem.

BALIKPAPAN - Masih banyak pelajar nakal di Balikpapan yang suka ngelem (mengisap aroma lem) dengan tujuan otaknya bisa nge-fly, berhalusinasi membayangkan yang enak-enak dan serba indah.

Kelakuannya mengotori dunia pendidikan, mereka tak mau lagi belajar untuk masa depan cerah. Pelajar mabuk lem kembali diringkus polisi, Jumat (5/9) kemarin sekira pukul 17.00 Wita.

Mereka dicokok aparat Polsek Balikpapan Barat yang tengah berpatroli. Sebanyak 7 remaja yang masih berstatus pelajar tertangkap saat asyik mengisap lem di Asrama Bukit Kelurahan Baru Ilir.

Tak ayal, mereka diangkut ke Mapolsek Balikpapan Barat. Supaya kapok, pelajar tak bermutu itu dijemur di bawah tiang bendera sambil menggigit plastik berisi lem, di halaman Mapolsek Barat.

Kapolsek Balikpapan Barat Kompol Kifli S Supu mengatakan, pihaknya berharap peran orang tua siswa, guru dan masyarakat dalam memonitor perilaku anak -anaknya. "Di sekolah merupakan tanggung jawab guru, namun selepas jam sekolah orangtua lah yang harus bertanggung jawab terhadap anak anaknya," kata Kapolsek Barat.

Lebih lanjut pria yang biasa dipanggil Kifli ini mengatakan, dengan kejadian isap lem yang sudah berulangkali ini, diharapkan dapat memberi pelajaran bagi guru maupun orangtua untuk selalu mengawasi perilaku anak anaknya.

"Anak - anak merupakan tanggung jawab kita semua, karena di pundaknya harapan generasi penerus bangsa ini kita letakkan," ucap Kifli seperti dilansir Balikpapan Pos (JPNN Grup), Minggu (7/9).

Masih menurut Kifli, para pelajar yang terlibat mengisap lem dibawa ke kantor polisi dan diberi hukuman berdiri di depan kantor sembari memberi hormat menghadap ke jalan raya dengan posisi bungkusan lem menggantung di mulut.

"Mereka disuruh berdiri di depan sambil memberi hormat menghadap ke jalan dan lem mereka yang ada dalam plastik tetap di mulut," imbuh Kifli.

Para pelajar badung itu kemudian diberikan pembinaan di depan orang tua mereka. Kemudian mereka dilepaskan setelah membuat pernyataan untuk tidak kembali mengulangi mengisap lem.

Salah seorang warga, Norma mengatakan, dirinya sering melihat anak sekolah mengisap lem di kawasan mangrove. Ibu rumah tangga ini menilai, tidak bijak bila menghukum dengan keras anak yang kedapatan tengah mengisap lem.

Ia lebih setuju dengan pendekatan untuk menyadarkan anak bahwa kebiasaan buruk tersebut berdampak buruk bagi diri maupun sekolah.

"Masyarakat juga harus berperan aktif dalam menanggulangi ngelem di kalangan pelajar. Bila memang menemukan sekelompok pelajar yang asyik menghirup lem, sebaiknya segera laporkan," pungkasnya. 

(the/pri)

 


Berita Terkait



add images