iklan SIAP DILEGO: Mat Beken berada di tengah kambing-kambing miliknya yang siap dilego ke pasaran AZKAN/JE
SIAP DILEGO: Mat Beken berada di tengah kambing-kambing miliknya yang siap dilego ke pasaran AZKAN/JE

MAT Beken, Tauke kambing Jambi ini bisa meraup Rp 120 juta per hari dari hasil menjual kambing yang sudah ditekuninya sejak lama. Bagaimana ceritanya?

Oleh: AZKAN

JAMBIUPDATE.COM, SIAPA yang tidak kenal dengan Mat Beken. Nama familliar itu sangat akrab di telinga masyarakat Kota Jambi. Pasalnya, namanya selalu muncul saat warga Kota Jambi berniat membeli kambing untuk berbagai keperluan.

Sebenyarnya, nama aslinya bukanlah Mat Beken. Ia terlahir dengan nama Mamat. Setelah usaha jual kambingnya berhasil menuai pundi-pundi rupiah hingga ratusan juta perhari, Mamat kemudian berganti nama menjadi Mat Beken Pergantian nama pun langsung disahkannya di Pengadilan Negeri Jambi beberapa tahun lalu.

Kini nama tersebut sangat familiar terutama bagi para pedagang catring dan los daging di pasar Jambi.  Wartawan koran ini kemudian mencoba berkunjung sekaligus mewawancarai Mat Beken  di lokasi penjalan kambingnya, di Kenali Besar, Kecamatan Jambi Timur pada rabu (01/10) kemarin.

Bisnis kambing yang dijalani Mat Beken dimulai saat dirinya berusia  22 tahun hingga saat ini,  lika-liku yang dijalani tentu ada namun karna selalu mensyukuri nikmat yang diberikan tuhan Mat Beken merasa semuanya menjadi berkah dan sekaligus merasa hal tersebut karunia yang diberikan tuhan kepadanya.

Modal usaha itu jujur, tekun dan selalu mensyukuri nikmat yang diberikan tuhan. Hal tersebut kemudian membuat usaha saya lancar dan diberkahi tuhan, kata Mat Beken saat memantau kandang kambingya.

Bapak dari empat orang anak ini juga menyebutkan, berdagang itu yang paling menentukan berhasil atau tidak ada pada kejujuran. Semisal, jika ada orang membeli hewan,  jika hewan itu sakit harus dikatakan sakit, jangan kemudian hewan sakit dikatakan sehat itu artinya dalam berusaha tidak jujur.

Jujur saja tidak perlu takut, rizki Allah yang mengatur, bebernya.

Mat Beken menjual  dua jenis kambing yakni Kambing Rambon dan Kambing Kacang, dalam sehari Mat Beken mampu menjual  hingga ratusan ekor kambing dengan omset Rp 120 juta perhari.

Menjelang idul Adha ini kita menjual hingga ratusan ekor per hari dengan omset Rp 120 juta, di hari biasa kita  menjual 150 ekor per pekan, permintaan kambing tersebut dari perorangan dan perusahaan, jelasnya.

Kambing yang dijual didatangkan dari Provinsi Bengkulu dan Lampung, namun untuk  memastikan kambing tersebut sehat dan tidak memiliki penyakit saat sampai di Jambi, Mat Beken dan 11 karyawannya selalu mengecek dan memastikan kondisi kambing tersebut, bahkan pemeriksaan kesehatan juga dilakukan oleh dokter hewan dari Dinas Peternakan.

Setiap seminggu sekali ada pengecekan dari dokter hewan. Hal tersebut agar kesehatan kambing tetap terpantau. Namun saya dan karyawan juga setiap hari memantau kondisi kambing tersebut,  ungkapnya lagi.

Mengenai harga per ekor kambing, Mat Beken menjualnya dengan harga per kilo untuk setiap satu ekor kambing mulai dari 75 ripu per kilo  hingga 85 ribu per kilo.

Misalnya satu kambing itu 70 kg kalikan saja perkilonya 85 ribu, itu lah yang kita jual kepada konsumen, bebernya.

Suami dari  Cici ini juga memastikan pasokan kambing menjelang idul Adha  dilokasi penjualan miliknya selalu tersedia.

Kambing selalu standby, jika ada permintaan,  stok selalu ada, bahkan kami juga siap melayani permintaan di luar kabupaten/kota asal pembeliannya diatas 5 ekor kambing,  sebutnya.

Dirinya juga memberikan tips kepada masyarakat yang saat ini tengah memelihara hewan ternak, terutama kambing perlakukan hewan sebagai mana manusia saling mengasihi dan bahkan putra Jambi kelahiran tahun 1963 ini juga siap membimbing siapa saja yang ingin belajar tentang cara memelihara dan berbisnis kambing.

Siapa pun mau belajar akan saja ajari, mulai dari meracik obatnya dan segala ilmu tentang kambing, bahkan saya saat ini menerima orang-orang dari Medan, Solo, Jakarta dan para pemuda yang mau berbisnis kambing di Jambi, karna ilmu yang bermamfaat itu adalah ilmu yang diajarkan sebagai mana ajaran Nabi Muhammad SAW, tandasnya.

(*)






Berita Terkait



add images