iklan Illustrasi
Illustrasi

JAMBIUPDATE.COM, MUARASABAK - Nasib nahas menimpa H. Laudin (47). Saat sedang memanen sawit dia tewas seketika. Menurut penuturan Kades Rantau Rasau II Kecamatan Rantau Rasau, Ahmad Tahjuddin Hidayat korban meninggal disebabkan darah tingginya kumat.

"Awalnya kami menduga karena tersambar petir, karena saat memanen sawit sedang hujan lebat disertai petir," katanya.

Namun setelah dokter dari puskesmas setempat dan Polsek Rantau Rasau melakukan pemeriksaan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas sambaran petir.

"Darah tinggi korban kumat, setelah dicek ternyata tidak ada luka-luka sambaran petir," terangnya.

Dia menambahkan, sehari sebelumnya korban memang pernah melakukan pengcekan darah. Dan diketahui dari hasil cek darah, darah korban mencapai 180.

"Mungkin kambuh pas lagi manen, apalagi tidak ada yang melihat korban," bebernya.

Korban sendiri adalah warga RT 15 Desa Rantau Rasau II Kecamatan Rantau Rasau. Korban pun sudah diambil oleh pihak keluarga untuk kemudian dikebumikan.

"Pihak kepolisian juga telah mencatat kronologis kejadian," tandasnya.

(yos)


Berita Terkait



add images