JAMBIUPDATE.COM, JAMBI - Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Provinsi Jambi akan melakukan operasi pasar. Menurut Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Publik Bulog Divre Jambi, David Susanto, operasi ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi kenaikan harga beras di pasaran.
Kita akan melaksanakan operasi pasar, namun sekarang kita masih menunggu ketetapan dari Pemerintah Provinsi Jambi. Tergantung harga yang telah ditetapkan Pemprov, katanya.
Harga beras yang terdapat di operasi pasar nanti, katanya, lebih murah jika dibandingkan dengan harga pasaran biasanya.
Kalau dibandingkan dengan harga pasaran. Harga beras di operasi pasar yang digelar Bulog lebih murah. Harga beras yang digelar di operasi pasar hanya Rp 7.400 per Kilogram, ujarnya.
Lebih lanjut dirinya mengakui bahwa harga beras menjelang akhir tahun ini memang cenderung naik, hal ini dikarenakan persediaan beras dari petani yang sudah mulai menipis. Ia membantah isu yang mengatakan bahwa kenaikan harga beras disebabkan oleh dampak dari adanya rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Kalau dasar informasinya di pasaran harga beras memang naik, namun itu bukan dikarenakan kenaikan harga BBM. Namun, disebabkan oleh musim kemarau yang mengakibatkan dari sentra produksi, panennya mulai menipis, tandasnya.
Menurutnya saat ini sentra produksi padi mengalami penurunan tingkat produksi Padi, seperti di pulau Jawa secara keseluruhan yang panennya sudah habis.
Dirinya mengatakan bahwa kenaikan harga beras yang merupakan dampak dari musim kemarau ini, sudah diprediksikan oleh pihaknya. Menurutnya hal tersebut sudah menjadi rutinitas setiap tahunnya, dibulan November dan Desember yang memasuki musim kemarau.
Memang seperti itu, nanti sekitar bulan Februari akan turun kembali, dikarenakan panen padi yang mulai meningkat pada bulan tersebut, jelasnya.
Mana kala musim kemarau debit air berkurang sehingga mempengaruhi panen padi, karena air itu merupakan kebutuhan pokok bagi padi, pungkasnya.
(fth)
