iklan SERAHKAN BANTUAN: Salah seorang anggota Komunitas Sedekah itu Indah (Seduh) saat memberikan donasi kepada salah satu warga Kota Jambi, YUNITA/JE
SERAHKAN BANTUAN: Salah seorang anggota Komunitas Sedekah itu Indah (Seduh) saat memberikan donasi kepada salah satu warga Kota Jambi, YUNITA/JE

BISNIS tak melulu tentang mencari keuntungan yang tinggi. Ada kalanya berbisnis menjadi ajang untuk bisa berbagi.  Komunitas Seduh  menjadi salah satu komunitas pengusaha Jambi yang sekaligus menjadi ajang untuk mengumpulkan donasi masyarakat dan disalurkan kepada yang membutuhkan.

YUNITA SARI. S

DEDI Mulyadi (31) didiagnosis dokter menderita abses maxilla S atau tumor Maxilla. Kondisi ini sudah dideritanya sejak November 2013 silam. Ketika komunitas Sedekah Itu Indah (Seduh) hadir menyambangi rumahnya beberapa waktu lalu, rona haru tergambar tergambar dari lelaki yang  beralamat di RT 3 kelurahan Eka Jaya kecamatan Jambi Selatan.

Meski tak banyak namun kami kami  berharap bisa bermanfaat dan menjadi penyambung tangan dari masyarakat yang ingin mendonasikan dananya bagi yang membutuhkan, ujar Yudi, salah satu dari anggota Seduh.

Tak hanya Dedi, komunitas seduh juga telah menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang kurang beruntung dan membutuhkan uluran tangan. Caranya pun bermacam-macam, ada yang dengan bantuan langsung, biaya pendidikan, ataupun berupa modal usaha yang tujuannya untuk lebih menyejahterakan hidup mereka.

Komunitas Seduh sendiri bukanlah komunitas kelas atas.

Didirikan oleh Fajrin Nurpasca, Remmy Dodo Jandelly, Yoyok Saputra, Yudi Sadewa dan Akbar Rabbani,  komunitas ini diharapkan menjadi salah satu komunitas entrepreneur yang bergerak di bidang sosial dengan  mengalakkan konsep bersedekah bebarengan untuk meringankan beban mereka yang membutuhkan.

Kehadiran komunitas ini sebenarnya tak jauh dari inspirasi sesama pengusaha lokal yang ingin sukses, tak hanya dunia namun juga akhirat. Dengan adanya komunitas ini harapan kedepannya dapat menjadikan sedekah menjadi gaya hidup.

Komunitas ini merupakan komunitas entrepreneur muda di Jambi yang menyeimbangkan antara bisnis pribadi dengan bisnis social. Tak hanya mencari laba untuk usahanya, komunitas ini berharap bisa memberi manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan, tambahnya.

Mungkin banyak orang yang awal-awal merasa berat untuk mengeluarkan uang utnuk sedekah. Namun kalau sudah biasa maka sedekah sendiri bisa menjadi candu yang bermanfaat, ujarnya lagi.

Meskipun anggotanya terdiri dari para entrepreneur, namun komunitas ini terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung maupun ikut serta berbagi donasi untuk sesama. Biasanya, mereka membuat rekaman terlebih dahulu mengenai latar belakang melalui media sosial ataupun melalui even entrepreneur yang kerap diadakan.

Biasanya, dalam satu kali sedekah komunitas ini menargetkan Rp 1,5 hingga 2 juta. Namun, sejak diadakannya program ini, seringnya mereka mendapatkan dana lebih dari target dan tetap disampaikan.

Cara mereka menggaet   pendonasi untuk bersedekah pun lebih elegan. Tak seperti gaya konvensional yang kerap mengumpulkan dana menggunakan kotak-kotak, biasanya komunitas ini setelah melakukan survey, merekam profil yang akan disedekahkan dan kemudian dishare kepada publik melalui media sosial. Dan laporan setiap donasi yang terkumpul pun dicantumkan secara terbuka di facebook, sehingga siapapun bisa mengetahuinya. Namun karena keterbatasan anggota, sehingga komunitas ini pun terbuka menerima informasi apabila mengetahui ada masyarkat yang pantas untuk didonasikan.

Kami berharap komunitas ini bisa bermanfaat. Tak hanya bagi kami namun bagi seluruh masyarakat, tandasnya.

(*) 

 


Berita Terkait



add images