iklan Dari kanan : kepala syahbandar bersama kadishub
Dari kanan : kepala syahbandar bersama kadishub

JAMBIUPDATE.COM, MUARASABAK - Sangat disayangkan, walaupun memiliki pelabuhan yang selalu dikunjungi kapal-kapal besar. Ternyata pelabuhan Muara Sabak selama ini seakan jalan ditempat. Kepala Syahbandar Muara Sabak mengungkapkan, infrastruktur jalan yang menjadi alasan pelabuhan Muara Sabak Susah untuk maju.

"Karena pelabuhan Muara Sabak merupakan pintu gerbang perekonominan, dan fasilitas pelabuhan ini sudah ada. Harusnya sudah ada inventarisasi," tegasnya.

Selama ini kunjungan kapal di Sabak lumayan banyak. Tiap tahunnya kunjungan kapal di pelabuhan Muara Sabak mencapai 1.690 kapal, dengan kisaran rata-rata 136 kapal perbulannya.

"Kegiatan ini hampir 100 persen terjadi diambang luar Kecamatan Kuala Jambi," bebernya.

Terkait infrastruktur jalan Muara Sabak-Jambi, dengan adanya pengembangan dipelabuhan Ujung Jabung, tidak akan mematikan pelabuhan yang telah ada.

"Pelabuhan Muara Sabak adalah pelabuhan penyanggah Provinsi Jambi. Untuk ekspor-impor melalui Pelabuhan Muara Sabak hanya memerlukan waktu 1-1,5 jam dibanding pelabuhan Talang Duku," bebernya.

Untuk memajukan perekonominan Provinsi Jambi khususnya Tanjabtim, perlu dukungan peningkatan infratstruktur klas jalan. Berkaitan dengan optimalisasi sarana prasarana, pihaknya berencana melakukan pengerukan sungai mulai dari ambang luar hingga jembatan Muara Sabak.

"Agar kapal berbobot 40 ton ke atas bisa masuk ke dermaga samudra. Selama ini kan yang masuk hanyak kapal berbobot 7-9 ton. Kami telah meminta bantuan dari Dirjen Perhubungan Laut, mudah-mudah realisasi pengerukan bisa tahun ini atau tahun depan," urainya.

Dengan adanya pelabuhan Ujung Jabung, maka bisa bersinergi dengan pelabuhan Muara Sabak sebagai pelabuhan pengumpul dan pelabuhan Ujung Jabung sebagai pelabuhan utama.

"Mudah-mudahan mendapat dukungan dari pemkab," tukasnya.

(yos)


Berita Terkait



add images