iklan ilustrasi
ilustrasi

 

JAMBIUPDATE.COM, SENGETI- puluhan hektar kebun sawit milik warga di Desa Pematang Ramin Kecamatan Kumpe Ulu Kabupaten Muarojambi saat ini nyaris mati, pasalnya pohon sawit milik warga ini terus terandam air selama 3 tahun belakangan ini.

Lahan kebun yang telah mereka tanami tiga tahun belakangan ternyata pohon sawitnya mati akibat tidak pernah kering oleh genangan air yang bersumber dari bendungan perkebunan sawit milik salah satu perusahaan yang ada di desa Teluk raya.

Hal ini dibenarkan oleh Amirudin Sag, anggota DPRD Muarojambi, dapil setempat menyatakan bahwa selama ini warga telah berupaya melakukan upaya untuk mengeringkan kebun tersebut. "Sejak awal tanam memang telah digenangi air, namun sejak ada bendungan air itu, genangan air bertambah tinggi,"ujar Amiruddin

Dikatakannya, tidak kurang dari puluhan hektar lahan perkebunan sawit milik warga yang semestinya saat ini tengah berbuah pasir mati akibat bendungan air tersebut. "Memang banyak masyarakat yang mengatakan bahwa genangan air itu disebabkan bendungan air milik perusahaan yang hanya menyelamatkan kebun milik mereka dan membuang air sembarangan sehingga kebun warga jadi korbannya,"tukas Amiruddin.

Terpisah, Somat, salah seorang pemilik kebun sawit disana, saat dihubungi via ponselnya mengatakan, dirinya mewakili pemilik kebun lainnya akan meminta pertanggung jawaban dari pihak perusahaan atas kerugian yang telah mereka alami selama ini. "Jangan seenaknyo bae. Jelas-jelas ini kesalahan mereka. Kita lihat saja. Saat ini kami masih menunggu kabar baik dari mereka," ujarnya.

Somat menambahkan, jika nantinya pihak perusahaan telah menunjukkan itikad baiknya dengan mengabulkan permintaan warga, maka, dia berharap supaya masalah bendungan tersebut dicarikan solusi terbaiknya. "Kita tidak melarang mereka membuang air dari bendungan. Dengan catatan, harus mereka siapkan saluran pembuangan yang mengarah ke sungai,"harap Somat.(era)


Berita Terkait



add images