JAMBIUPDATE.CO, JAMBI-Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Jambi Ibnu Kurniawan mengatakan, fender jembatan Aur Duri yang rusak akibat ditabrak ponton batu bara nilainya mencapai angka Rp 15 Miliar (M).
Dari pendataan pihaknya, ada 3 pilar yang rusak di tiang pengaman jembatan itu.
"Untuk konsep desain perbaikan tendernya, itu butuh Rp4-5 Miliar untuk 1 pilar. Contoh di batanghari (Aur Duri) 1 ada 3 pilar yang rusak, udah kelihatan mata Rp15 miliar yang harus dikeluarkan, itu belum termasuk Jembatan Muara tembesi ya," jelas Ibnu.
Pihaknya memang sebelumnya sudah bersurat meminta Gubernur agar dapat dipertimbangkan dihentikan angkutan lewat sungai.
"Kami minta dipertimbangkan kembali jalur sungai sebagai jalur angkutan batu bara sampai infrastrukturnya siap dan tata kelolanya siap," ucap Ibnu.
Ibnu menyatakan sejauh ini pihaknya belum pernah membaca kajian kelayakan transportasi tambang batu bara melintas di bawah jembatan yang menjadi aset BPJN.
Ditegaskan Ibnu, yang bertanggung jawab memperbaiki fender rusak itu bukan BPJN tetapi dari Perkumpulan Pengusaha Tambang Batu Bara (PPTB) Jambi.
"Rencananya Rabu kemarin PPTB bertemu dengan pihak BPJN untuk membahas desain. Kalau saya lihat sendiri konsepnya mereka sudah punya, tinggal dimatangkan saja," ucapnya.
"Nanti prosesnya, setelah desain akan diasistensikan ke BPJN. Lalu PPTB akan mendapat persetujuan dan dapat izin bekerja dari bpjn, baru mereka bekerja," jelas Ibnu.
Kepala BPJN meminta pihak PPTB agar tak terlalu lama menyiapkan desain agar bisa segera bekerja.
Ia menyatakan jika fender tidak ada jembatan sampai tertabrak lagi maka dikhawatirkan korban jiwa pengguna jalan. Sebab, jembatan Batanghari 1 cukup padat lalu lintasnya hingga 27 ribuan melintas perhari.
Untuk kekuatan jembatan saat ini pasca ditabrak ponton batu bara masih kuat dan layak untuk dilalui. Karena yang tertabrak fender tidak masalah masih tetap kuat.
"Tapi kalau pondasi atau pilar tertabrak langsung oleh ponton maka bahaya bagi jembatan. Saat ini masih aman," jelasnya.
Ditanya terkait gambaran jika terjadi keruntuhan jembatan dengan bentang panjang 500 meter itu, maka jika gunakan konstruksi biasa bisa Rp300 miliar. "Lalu jika dibangun lebih cantik bisa menelan biaya sampai Rp500 miliar, dan jika dibuat ikon Jambi bisa menembus Rp700 sampai Rp800 miliar," pungkasnya. (aan)