iklan
JAMBIUPDATE.COM, MUARASABAK - Niat baik Dishub Tanjabtim agar pengangkutan sawit dilakukan malam hari, kurang mendapat respon positif dari pengepul sawit. Hal ini terungkap dari pertemuan Kadishub, Kabag Ops Polres Tanjabtim, dinas terkait, dan para Camat kemarin.
 
Said, penampung sawit dari Desa Sukamaju Kecamatan Geragai, sebenarnya bisa saja pengangkutan sawit dilakukan malam hari, tapi harus dilakukan koordinasi dengan pihak perusahaan yang membeli TBS. Tapi apakah keseluruhan penampung sawit akan menyepakati mengangkut sawit pada malam hari.
 
"Kami menerima sawit mulai pukul 08.30 WIB hingga pukul 17.00. Kalau harus menunggu sawit sampai malam bisa terlalu lama menunggu, belum lagi kalau ada kendaraan pengangkut sawit yang rusak, sementara muatan sudah ramai, ini yang harus dicarikan solusinya," papar Said.
 
Kapolres Tanjabtim, AKBP Bambang Heri Sukmajadi melalui Kabag Ops, AKP Efi Rahmat, mengatakan, hasil dari pertemuan ini mendapatkan beberapa poin, pertama untuk jalan rusak menuju gapura Tanjabtim, pihak PU Tanjabtim akan berkoordinasi dengan PU Muarojambi dan PU Provinsi Jambi. Kedua truk fuso pengangkut sawit tidak boleh melewati jalan dari Tanjabtim hingga ke Jambi, mobil sawit yang boleh melintasi adalah truk PS dengan tidak melewati tonase dan L300.
 
"Untuk kendaraan yang berjalan malam akan dikoordinasikan kembali. Alasan dari penampung sawit kalau jalan malam resiko mobil pengangkut sawit ini lebih tinggi," paparnya.
 
Sementara Kadishub Tanjabtim, Hadi Firdaus, menambahkan pertemuan ini untuk mensiasati keterbatasan jalan di Tanjabtim salah satunya di Delta Berbak.
 
Apalagi jalan Delta Berbak ini sempit dan memiliki topografi yang labil, termasuk jembatan yang ada di Delta Berbak. "Kalau dilalui kendaraan melebihi tonase tentu bisa terjadi kecelakaan lalulintas, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu. Sehingga perlu dilakukan pembatasan kendaraan yang lebih besar," tandasnya. 
 
(yos)

Berita Terkait



add images