iklan Illustrasi
Illustrasi

JAMBIUPDATE.COMMUARATEBO   Mei 2015, lima perusahaan batu bara yang sebelumnya beroperasi di Kabupaten Tebo tidak memperpanjang izinya. Hal ini dikarenakan anjloknya harga batu bara.

Sebanyak 5 IUP Eksplorasi sekitar 11.350 hektar menghentikan aktivitasnya. Artinya untuk luasan IUP eksplorasi tinggal 29.980 hektar, ujar Kabid Pertambangan Dinas ESDM Kabupaten Tebo, Hendriyanto, kepada jambiupdate.comSelasa (19/5).

Sementara itu, kata dia, perkembangan produksi batu bara di Tebo sempat mengalami kemacetan. Pasalnya, perkiraan sebanyak 10.000 Ton batu bara dari Kabupaten Tebo hingga saat ini masih terbengkalai di pelabuhan karena tidak terjual, hal ini  dikarenakan harga batu bara yang sedang anjlok.

"Dari laporan secara lisan ada sekitar sepuluh ribu ton yang terbengkalai, itu dipelabuhan," ujar Hendriyanto.

Lebih jauh dijelaskannya, 10.000 ton batu bara yang terbengkalai itu diantaranya adalah milik PT AAA sebanyak sekitar 3000 ton, dan PT Winer sekitar 7000 ton.

"Jadi mereka saat ini menghentikan aktivitas karena hal itu, dan mereka ingin menghabiskan ini dulu baru jalan lagi,"ungkapnya pula.

Selain itu Hendriyanto juga memaparkan bahwa batu bara ini memiliki tiga kategori, yaitu kualitas High, kualitas Medium, dan kualitas Low. Sedangkan batubara yang ada di Tebo kalorinya berkisar 5000, namun TM 40, karena itu batu bara Tebo masuk kualitas Low.

"Kalau batubara kita ini kualitasnya low, jadi harganya sangat murah," paparnya.

(bjg)


Berita Terkait