JAMBIUPDATE.COM, JAMBI Untuk menjadi daerah maju, provinsi Jambi butuh 100 ribu pengusaha. Mengingat rasio jumlah pengusaha di Jambi masih rendah. Yakni sekitar 4,15 persen dari jumlah penduduk. Sementara, di negara-negara maju, seperti Singapura jumlah pengusaha 7 persen dari jumlah penduduknya. Artinya Jambi masih butuh sekitar 2,85 persen warga yang berjiwa interpreneurship dari 3.532.126 jiwa penduduk.
Sebagian besar penduduk Jambi memang berprofesi buruh/pegawai/karyawan yang mencapai 33,29 persen, ungkap Ammar, Kabid Sarana dan Prasarana Bappeda Provinsi Jambi.
Melihat data BPS katanya, sebagian besar penduduk bekerja di sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Angka mencapai 723.204 orang atau 49,38 persen. Lalu diikuti sektor jasa-jasa sebesar 18,08 persen dan sektor perdagangan sebesar 16,89 persen dari jumlah penduduk yang bekerja 1.491.038 orang.
Sedangkan penduduk yang bekerja di sektor pertambangan dan penggalian 12,14 persen. Sementara yang terkecil penduduk yang bekerja di sektor industri yakni hanya 3,52 persen.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk yang bekerja di Provinsi Jambi masih berada di sektor primer, katanya.
Sedangkan Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) Provinsi Jambi masih terbilang rendah. Data yang diperoleh harian ini menunjukkan, IPM Provinsi Jambi hingga 2013 hanya 72, 25 persen. Ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai angka 74, 35.
Untuk diketahui, peningkatan IPM ini mempunyai beberapa indikator. Diantaranya, Angka Harapan Hidup (AHH), Rata-rata Lama Sekolah (RLS), Angka Melek Huruf (AMH) dan pengeluaran per kapita. AHH Provinsi Jambi diketahui hanya sebesar 68, 83 persen. Lalu, RLS juga masih sangat rendah, yakni hanya 7, 79 persen.
Rata-rata lama sekolah kita yang masih rendah. Boleh dikatakan rata-rata masyarakat Jambi ini hanya tamatan SMP. Itu jika dilihat dari rata-rata lama sekolah yang ada, pungkasnya.
(wsn)
