iklan

JAMBIUPDATE.COM, KERINCI - Selain pasien BPJS yang mengeluhkan masih banyaknya obat-obatan yang harus dibeli di luar, pasien umum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) MHAT Kerinci juga mengeluhkan mahalnya biaya berobat di RS plat merah itu.

Informasinya, walau hanya berobat selama dua jam, pasien harus membayar Rp1 Juta. Seperti yang dialami Anggala, salah satu pasien yang sudah beberapa bulan menderita penyakit ambeyen dan berobat ke RSUD MHAT Kerinci.

Karena kartu BPJS-nya sudah tidak berlaku lagi, Anggala terpaksa memakai jalur pasien umum. Saat berobat ke RSUD MHAT Kerinci pihak RSUD mengharuskan keluarganya mesti membayar sejumlah uang administrasi sebesar Rp100 ribu lebih.

Tidak sampai disitu saja, dokter pun menganjurkannya untuk tes darah di laboratorium sebanyak dua kali, dengan masing-masing dana Rp210 ribu dan Rp246 ribu.

"Sudah tes laboratorium, tapi sampai sekarang belum tahu hasilnya. Selain biaya tersebut ditambah dengan sewa ruangannya, begitu juga dengan tambahan beli obat dan infus yang kurang," ungkap salah seorang keluarga Anggala, kepada jambiupdate.com.

Tidak hanya Anggala saja, salah seorang pasien RSUD  MHAT lainnya, Ar yang disebut mengidap stroke dengan status pasien umum juga mengeluhkan akan mahalnya tarif sebagai pasien umum.

"Satu paket obat saja harganya Rp 1 juta, belum biaya yang lain," sebut Agus, salah seorang keluarga Ar.

(dik)


Berita Terkait