iklan Keman dan  anggota Kesenian Singo manggolo Joyo
Keman dan anggota Kesenian Singo manggolo Joyo

JAMBIUPDATE.COM, JAMBI-Reog Ponorogo sudah dikenal semua kalangan di Provinsi Jambi. Arman sudah dua puluh tahun mengembangkan kesenian Reog Ponorogo di Jambi. Tersingkirnya tradisi tradisional dan besarnya modal membuat ia jatuh bangun untuk mempertahankan kesenian khas Jawa itu.

Kesenian Tradisional terkadang tak mendapatkan tempat yang baik jika disandingkan dengan kesenian modern. Kata inilah yang menjadi ucapan pertama Keman saat ditemui beberapa waktu lalu.

Perkembangan tekhnologi dan sisi kehidupan modern membuat anak-anak muda mulai melupakan kesenian tradisional. Salah satunya adalah kesenaian Reok Ponorogo. Kesenian ini merupakan peninggalan sejarah yang telah dikembangkan bertahun-tahun lamanya.

Untuk mempelajari kesenian ini tidaklah sulit jika dibarengi dengan keinginan dan tekad yang serius. Jika semua itu dilakukan dengan baik, tak hanya Reok Ponorogo saja yang berkembang. Semua jenis kesenian mudah untuk dipelajari.

Perkumpulan kesenian ini kita berinama Singo Manggolo Joyo. Sudah dua puluh tahun ini kita kembangkan, ujarnya.

Sempat vakum beberapa waktu. Karena ingin kesenian ini tak mati, Arman terus kerja keras. Kesenian Jawa ini mulai bangkit dan dikembangkan berkat keseriusan Ayah dari Madianto dan Erma Ulandari ini. Untuk satu kali manggung, setidaknya 30 personil yang ia bawa.

Untuk kebutuhan alat dan atribut di pesan dari Ponorogo, Jawa Timur. Sekarang saya sudah punya sendiri. Dulu saya sering ikut orang, jelasnya.

Beberapa tahun teakhir dirinya sering mendapatkan jadwal dan manggung di beberapa acara. Dengan mengumpulkan rupiah demi rupiah inilah ia mulai merajut kembali kesenian ini hingga bisa memiliki tempat ditengan masyarakat.

Kita sering tampil di acara Hut Kota Jambi. Tujuh Belasan, pesta perkawaninan dan sunatan. Meski kecil namun cukup untuk mengembangkan kesenian ini, tuturnya.

Pria kelahiran 1964 ini mengaharapkan adanya dukungan dari Pemerintah untuk mensupport dan memperhatikan kesenian tradisional ini. Jika tidak, kesenian yang sudah mendunia ini bisa saja menghilang.

kita hanya bisa berharap adanya dukungan dari Pemerintah untuk ikut memeperhatikan perkembangan kesenian ini, pungkasnya.  (aiz)


Berita Terkait