JAMBIUPDATE.COM, JAMBI Molor dari perencanaan awal soft opening yang direncanakan Mei lalu, Mall Lippo Jambi mengalami kerugian mencapai miliaran rupiah.
Molor soft opening ini karena berbagai permasalahan, termasuk terkait izin amdal yang hingga kini belum dikeluarkan. Hal ini dikatakan Building Manager Mall Lippo, Khairuddin.
Disebutkannya, akibat keterlambatan persemian Mall Lippo, banyak pihak yang kecewa. Diantaranya rekanan dan karyawan. Relasi tentu kecewa dengan permasalahan ini, karena nasib mereka sekarang terkatung-katung dari pihak Pemkot Jambi, ujarnya, Kamis (13/8).
Lebih lanjut ia menyebutkan, terkait kerugian Lippo sendiri, dirinya saat ini belum bisa menaksir secara pasti. Yang jelas kita rugi, mulai dari moril hingga materil. Bayar listrik, air, bayar gaji keamanan sementara kita tidak ada pemasukan. Kerugian kita sampai miliaran, jelasnya.
Disebutkannya, untuk menyewa satu tenant di lippo sendiri paling murah Rp 250 ribu per meter persegi hingga Rp 300 ribu permeter persegi. Itung aja kalau untuk tenant seperti Matahari dengan ukuran 4.600 meter persegi sudah berapa, lebih dari Rp920 juta perbulannya itu jika dihitung dengan harga sewa terendah. Sehingga bukan kami saja yang rugi, tapi tenant. Mereka juga harus memikirkan nasib karyawan mereka, paparnya.(yni)
