iklan Ilustrasi Gedung Rektorat Unja, Mendalo Darat
Ilustrasi Gedung Rektorat Unja, Mendalo Darat

JAMBIUPDATE.COM, JAMBI - Pada 2015 ini, Jambi melalui instansi vertikal dan alokasi DAU/DAK menerima gelontoran dana dari pusat sangat besar, mencapai Rp 6, 5 T. Sayangnya, serapan anggaran pusat yang digelontorkan untuk Jambi ini masih sangat rendah di akhir triwulan kedua ini.

Data yang berhasil didapat,  per 30 Juni 2015, dari total anggaran Rp 6, 5 T itu, baru terserap 21, 63 persen. Menurut Kabid Pendanaan Bappeda Provinsi Jambi, Agus Sanusi, lambatnya serapan ini disebabkan kendala petunjuk tekhnis (juknis). "Kendala realisasi rendah ini untuk dana Dekon TP dan UB itu kendalanya adalah persoalan Juknis terkait perubahan struktur kementrian. Jadi ada kementrian seperti Bappenas, Depdagri yang berubah," ungkapnya.

"Nah eselon I disana baru diisi awal Juli tadi. Sehingga selaku pembina, mereka Satker dan KPA-nya sehingga mereka belum bisa merekomendasikan. Jadi Januari sampai Mei, tak ada kegiatan yang bisa dilakukan karena Juknisnya belum ada. Makanya dananya tertahan untuk dana pusat itu kendalanya," tambahnya.

Diuraikannya, dari Rp 6, 5 T itu, pagu untuk belanja pegawai Rp 1, 9 T dan sudah terealisasi 39 persen. Lalu untuk belanja barang dan jasa, Pagu anggarannya kurang lebih Rp 2 T dan baru terealisasi 15, 41 persen.

Sementara Pagu untuk belanja modal Rp 2, 3 T baru terealisasi 12, 4 persen. Lalu ada Pagu untuk bansos yang tidak besar hanya Rp 339 M baru terealisasi 20, 31 persen. "Jadi total realisasi sampai 30 Juni dari Rp 6, 5 T itu baru 21, 63 persen. Ini sudah dikoordinasikan datanya dengan kanwil perbendaharaan Jambi," sebutnya. (wsn)


Berita Terkait



add images