iklan Suasana Kota Jambi Jumat pagi (18/9) masih diselimuti kabut asap.
Suasana Kota Jambi Jumat pagi (18/9) masih diselimuti kabut asap.

JAMBIUPDATE.COM, JAMBI Dampak kabut asap sangata dirasakan oleh masyarakat Kota Jambi. Bahkan, para pedagang mengaku merugi hingga 50 persen dari sebelumnya. Pasalnya, karena kabut asap warga sudah mengurangui aktifitas di luar rumah.

Seperti yang terjadi kepada pedagang yang ada di Seputaran Kantor Gubernur Jambi. Biasanya setiap minggu pagi mereka bisa meraup untung yang cukup banyak dengan jumlah pengunjung yang banyak. Tetapi dua pekan belakangan jumlah pengunjung yang datang dan menghabiskan waktu pagi menurun drastis begitu juga dengan jumlah pendapatan mereka.

Sepi nian sudah duo minggu ini, kalau dihitung-hitung yo rugi lah kito. Kan makanan jadi kalau dak habis tuh rugi. Ini bae tengok lah sudah siang gini belum habis, kata Tika salah satu pedagang di Seputaran Kantor Gubernur Jambi, Minggu (20/9).

Ditambahkannya, kerugian bisa lebih besar dari modal yang dikeluarkan untuk membuat makanan yang diperjual belikannya. Adolah sampai 50 persen. Kan kalau makanan lah sudah jadi dak tahan lamo, tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan Nur, pedagang di kawasan wisata Gentala Arasy. Diakuinya dampak kabut asap tahun ini adalah yang terburuk. Bisanya walaupun kabut asap masyarakat yang datang hanya untuk bersantai melihat keindahan sungai Batanghari tetap ada tetapi kali ini sangat sepi.

Kayak mano nak duduk-duduk disini, asapnyo pekat nian. Mikir panjang jugo orang mau kesini. Nah kalau dak ado pengunjung mano ado lah pemasukan kami, sebutnya.(uci)


Berita Terkait



add images