iklan Petani Sayur Jambi.
Petani Sayur Jambi.

JAMBIUPDATE.COM, JAMBI Kemarau panjang disertai kabut asap yang melanda Provinsi Jambi dampaknya sangat dirasakan oleh petani. Petani mengalami kerugian hingga 30 persen. Ini dikarenakan pertumbuhan tanaman tidak normal akibat matahari yang ditutupi kabut asap.

Januri, salah seorang petani di Kelurahan Pall Merah Lama, Kecamatan Jambi Selatan, mengaku sudah lebih dari satu bulan sayur yang ditanamnya tidak berkembang sempurna. Penyusutan tanaman menjadi lebih dari 50 persen.

Struktur tanaman tidak lagi besar dan tinggi seperti biasa dikarenakan kurangnya asupan matahari. Sawi  Kana yang biasanya tumbuh mencapai ukuran satu meter, kini hanya tumbuh 25 cm. Dalam satu lahan berukuran 13 x 1 meter dia hanya bisa memanen sekita 22 hingga 25 kg sawi. Padahal sebelumnya mencapai 40 kg dalam sekali panen.

Batangnya juga tidak besar. biasanya seukuran ibu jari kaki, kini menyusut setengahnya, daunnya pun tidak mekar, kata Januri, Selasa (29/9).

Perubahan yang cukup signifikan terjadi terhadap sayur selada. Bahkan mencapai 80 persen. Selada yang ditanam oleh Januri bentuknya hanya memanjang ke atas seperti lidi. Daunnya tidak mengembang dan mekar. Biasanya dalam sekali panen di lahan berukuran 13 x 1 meter dia bisa memanen sebanyak 30 Kg. Kini hanya dapat memanane sekitar 8 Kg.

Sayur lainnya juga begitu, akunya.

Dia terpaksa menaikkan harga jual sejumlah sayur-sayuran. Sawi Kana yang semula dijual Rp10 ribu perkilo kini naik hingga 100 persen menjadi Rp20 ribu per kilo. Sayur selada yang semula Rp 10 ribu per kilo naik 200 persen menjadi Rp 30 ribu per kilo. Meski begitu, Januri mengaku mengalami penurunan pendapatan hingga 30 persen. Penurunan ini disebabkan oleh daya beli masyarakat yang berkurang.(azz)


Berita Terkait



add images