iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUPDATE.COM, JAMBI Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Jambi belum terealisasi sesuai dengan target yang telah ditentukan. Ini menandakan lemahnya mesin PAD Dispenda Kota Jambi. Dispenda harus bekerja ekstra untuk mengejar waktu yang tinggal beberapa bulan lagi.

Dari data yang dihimpun jambiupdate.com, di beberapa sector penerimaan PAD Kota Jambi belum ada yang mencapai 70 persen. Bahkan ada yang nol persen. Seperti PAD dari sector walet. Pemkot menargetkan Rp22 juta per tahun. Kemudian dari sector parkir realisasi per Agustus hanya 40 persen dari target Rp8 M. Artinya yang baru terealisasi hanya Rp3,2 M.

Dari sektor hiburan baru terealisasi 66,6 persen atau Rp3,92 M dari target Rp6 M. Dari sector PBB dan Reklame, baru terealisasi 66,67 persen. Itu diakui Khairuddin, Kabid Akuntansi dan Pelaporan Dispenda Kota Jambi belum lama ini. Kata dia target PAD dari sector Reklame dan PBB sebesar Rp 190 M. artinya, akhir Agustus lalu baru tercapai Rp94 M. Persentase pendapatan terendah dari sector PBB.

Mungkin dengan tidak stabilnya harga sejumlah bahan pokok dan melemahnya rupiah membuat masyarakat harus mengatur pengeluaran dengan bijak. Tentu ini menjadi pertimbangan bagi mereka untuk bayar pajak, kata Khairuddin.

Dia juga merinci PAD dari pajak Hotel baru mencapai 43,88 persen. Restoran 62,05 persen. Penerangan jalan 67,84 persen. Kemudian  mineral bukan logam atau batuan 32,95 persen, Pajak Pengalihan Hak dan Bangunan (PHDB) 58,62 persen.

Kita harapkan akhir tahun bisa tercapai minimal 70 persen, ujarnya.

Ramlansyah Kepala Kantor Parkir Kota Jambi mengakui PAD dari sector parkir baru belum mencapai 40 persen per Agustus lalu. Memang baru tercapai Rp 40 M. September baru diketahui akhir bulan ini, akunya.(azz)


Berita Terkait



add images