JAMBIUPDATE.COM, JAMBI Idi Provinsi Jambi beberapa hari terakhir tidak terpantau satelit Terra dan Aqua. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi mengakui hal itu.
Namun di udara Jambi kabut asap tak mau menghilang dan membuat masyarakat gerah. Pemerintah Provinsi Jambi mengklaim asap yang masih ada itu kiriman dari Provinsi tetangga. Ditambah asap sisa pemadaman Satgas Karhutla di beberapa titik dan kebakaran lahan gambut yang masih ada di 4 desa di Kabupaten Tanjungjabung Timur dan 8 desa di Muarojambi.
Meski hotspot tidak terdeteksi petugas dari TNI, Polri, BPBD dan Manggala Agni tetap siaga di lapangan. Karena SK siaga darurat karhutla yang habis 28 September itu diperpanjang.
Kepala BMKG Jambi Nurangesti mengatakan, hotspot di wilayah Jambi beberapa hari terakhir memang tidak terdeteksi oleh satelit. Aktivitas penerbangan di Bandara STS Jambi tetap lumpuh karena jarak pandang yang terbatas.
Kata dia, jarak pandang di Kota Jambi pukul 08.00 hingga 13.00 WIB kemarin hanya 700 meter. Pukul 14.00 hingga 15.00 WIB membaik menjadi 800 meter dengan arah angin dari Selatan ke Tenggara. Kecepatan angin berubah-ubah, dari 4 knot hingga 9 knot. Jadi jarak pandang juga berubah-ubah karena mengikuti arah angin, akunya. (fth)
