iklan Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta. Setiap 1 Oktober diperingati untuk mengenang peristiwa pemberontakan PKI pada 30 September 1965
Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta. Setiap 1 Oktober diperingati untuk mengenang peristiwa pemberontakan PKI pada 30 September 1965

JAMBIUPDATE.COM, JAMBI - Komandan Korem 042/ Garuda Putih, Kolonel Inf Makmur mengatakan, mengenang tragedi dalam peringatan Hari Kesaktian Pancasila bukan berarti mengungkit masa lalu.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini untuk mengenang tragedi yang sebenarnya tidak kita inginkan. Kita mengenang para pahlawan kita tapi kita tidak mengungkit masa lalu, yang jelas gerakan 30 September adalah sejarah yang tidak bisa kita lupakan, kata Makmur, usai memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di lapangan Makorem, (1/10) Kamis.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila sebagai penghargaan untuk para pahlawan. Dan kepada Prajurit aktif tentunya sebagai acuan agar lebih semangat. Terkait keberadaan eks pengurus atau keluarga Partai Komunis Indonesia (PKI) di Jambi, Makmur mengatakan tidak ada gejolak atau permasalahan yang disebabkan oleh keberadaan mereka.

Dalam pantauan kami, mereka (eks PKI,red) tidak mempermasalahkan lagi, tidak seperti apa yang digembor-gembor kan di luar. Saya lihat mereka bergaul seperti masyarakat biasa dan tidak mempermasalahkan itu lagi, katanya.

Makmur mengatakan, TNI harus mempedomani bahwa setiap kegiatan apapun yang bertentangan dengan Pancasila itu tentunya berurusan dengan Negara, berurusan dengan TNI. Artinya apapun kegiatan itu Negara kita adalah Negara berdasarkan Pancasila, jadi di luar itu entah apa itu namanya berarti bertentangan dan tentu berurusan dengan negara. Tapi saya monitor masyarakat Jambi tetap berdasarkan Pancasila, tegasnya.

Sementara terkait Rekonsiliasi kepada eks PKI oleh Pemerintah Pusat, Makmur mengatakan bahwa TNI adalah pengawal bangsa dan negara, dan tentu TNI mendukung sikap dan kebijakan pemerintah.(fth)


Berita Terkait



add images