iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUPDATE.COM, KUALA TUNGKAL Upah yang diterima buruh di Kabupaten Tanjung Jabung Barat masih dibawah Upah MinimumProvinsi (UMP) yang terlah ditetapkan. Bahkan upah yang diterima buruh dinilai sudah tidak sepadan dengan biaya hidup yang semakin mahal.

Ini terjadi akibat kurangnya perhatian pemerintah daerah terhadap buruh, khususnya di Kota Kualatungkal.

Menurut pengakuan Kirom, salah satu buruh lepas bongkar muat yang sering beroprasi di Jalan Palembang Kualatungkal, mengaku jika upah yang ia terima selama ini masih sangat kecil.

Dalam sehari penghasilan dari jasa Bongkar muat di pertokoan hanya sebesar Rp 30 hingga 40 ribu. Itupun diakuinya sudah mengerahkan tenaga ekstra.

Memang kalau kami buruh lepas bekerja sesuai dengan kesepakatan, tapi kalau bisa pemerintah memperhatikan kesejahteraan kami. Diharapakan ada peran pemerintah daerah, sebab pihak toko menetapkan seenaknya, kalau ada aturanya kan lebih enak, harapnya. 

Untuk itu Ia berharap, pemerintah hendaknya memberikan petunjuk dan arahan bagi parah buruh yang dinilai belum beruntung. Selain hanya mampu bekerja keras, buruh hanya mengandalkan otot untuk mencari sesuap nasi.

Sementara Asisten II Setda Tanjung Jabung Barat, Syafriwan, mengakui jika upah buruh di Tanjabbar memang jauh dari UMP. Bahkan kata Dia, sebagian besar buruh atau tenaga kerja yang ada di Tanjabbar tidak masuk dalam persatuan resmi yang terdaftar di Sosnaketran. 

Memang status para pekerja kita masih lemah. Kebanyakan tidak masuk dalam persatuan atau tidak masuk dalam organisasi, jadi pemerintah sedikit kesulitan untuk memberikan pengawasan, katanya. (sun)


Berita Terkait



add images