iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUPDATE.COM, JAMBI - Tak semua orang tahu cara membuat kayu triplek yang biasa digunakan untuk membuat bilik kamar. Bertahun-tahun, Herna dan Ningsih yang merupakan ibu dan anak menjalani aktifitasnya sebagi pembuat triplek. Meski digaji kecil, keduanya bersyukur dari penghasilannya yang halal itu.

Pembuatan triplek sendiri dilakukan dengan lembaran kayu yang sudah diolah direkatkan dengan cara di lem. Keduanya mengukur besar triplek dan memotong triplek sesuai ukurnnya. Per lembar triplek, keduanya mendapatkan upah hanya Rp 350. 

Ya kayak ginilah kerja kami bang dalam menghidupi keluarga di rumah, kata Herna.

Dia mengatakan, bahan yang belum jadi dikirimkan oleh salah satu perusahaan di Muaro Jambi ke rumahnya untuk diolah. Ini Triplek merupakan bahan yang belum jadi yang dikasih orang, setelah itu kami potong, di ukur dan di lem, setelah banyak disusun. Orang yang memberikan tersebut akan mengolahnya lagi ke PT menjadi bahan triplek aslinya, katanya.

Setiap harinya, diakui Herna, bersama putrinya Nignsih, ia mulai membuat triplek sejak pukul 07.00 Wib hingga 17.00 Wib. Semakin banyak triplek yang mampu mereka buat, semakin banyak pula upah yang mereka dapatkan. 

Dalam sehari itu kami hanya bisa mengerjakan sebanyak 120 lembar, akunya.

Kalau dihitung itu upahnya hanya Rp 14.500. Kami digaji oleh perusahaan itu sekali dalam dua minggu. Paling banyak begaji itu Rp 40 ribuan, tambahnya seraya mengatakan, yang penting hasilnya halal. (cok)


Berita Terkait



add images