iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUPDATE.COM, JAMBI - Provinsi Jambi tidak mendapat perhatian dari pemerintah pusat terkait gagal panen yang terjadi akibat kekeringan. Pasalnya, petani di Jambi tak mendapatkan asuransi gagal panen lahan padi. Pusat menganggap jumlah lahan yang gagal panen akibat kekeringan di Jambi tidak terlalu banyak.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jambi, Amrin Aziz, ketika dikonfirmasi mengatakan, Jambi seharusnya masuk sebagai daerah yang mengalami gagal panen karena lahan yang gagal panen mencapai 4.500 hektar.

Jadi baru 18 Provinsi yang mendapat asuransi gagal panen itu, kita tidak masuk, tapi seharusnya masuk, kata Amrin.

Alasan Jambi tidak mendapatkan asuransi dari pusat, kata Amrin, karena kekeringan di Jambi dianggap pusat tidak separah seperti 18 Provinsi yang mendapatkan asuransi tersebut.

Biasanya lahan kita hanya 2.000 hektar hingga 3.000 hektar yang gagal panen, jadi tidak masuk hitungan. Tapi selama musim kemarau ini lahan padi yang gagal panen mencapai 4.500 hektar. Artinya jika masuk asuransi tidak ada problem, katanya.

Biasanya, kata Amrin, petani yang gagal panen mendapat bantuan Cadangan Benih Nasional (CBN). Bantuan itu bisa dimanfaatkan untuk bantuan langsung. Namun tahun ini bantuan benih ataupun ganti rugi untuk petani gagal panen sama sekali tidak ada. Selain gagal panen, 55 ribu hektar lahan padi di Provinsi Jambi juga gagal tanam pada musim tanam kedua karena lahan tersebut kekeringan. Akibatnya penanaman padi Jambi yang ditargetkan mencapai 100 ribu hektar tidak teralisasi sepenuhnya. 

Hanya tertanam seluas 45 ribu hektar saja dari target 100 ribu hektar. Artinya 55 ribu hektar dipastikan gagal tanam karena lahan kekeringan, kata Amrin.(fth)


Berita Terkait



add images