iklan Walikota saling bertukar cinderamata dengan Ketua LPM-IPDN
Walikota saling bertukar cinderamata dengan Ketua LPM-IPDN

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Program Kampung Bantar dan Bangkit Berdaya yang dipelopori oleh Walikota Jambi H. Syarif Fasha dan H. Andullah Sani, terus menjadi perhatian berbagai kalangan.

Kini Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) merasa tertarik untuk melakukan pengkajian Program Kampung Bantar dan Bangkit Berdaya melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat Perkotaan di Kota Jambi yang diselenggarakan Lembaga Pengabdian Masyarakat Institut Pemerintahan Dalam Negeri (LPM-IPDN).

Kegiatan yang dibuka secara resmi di Aula Bappeda Kota Jambi oleh Walikota Jambi Syarif Fasha, Selasa (1/12) tersebut selain dihadiri LPM-IPDN, juga diikuti Staff Ahli Walikota, Asisten Sekda, Kepala SKPD, Camat, Lurah dan perwakilan tokoh masyarakat.
LPM-IPDN yang dipimpin Dr. Hj. Diah Anggraini, SH.,MH, selain menggelar paparan pada acara pembukaan juga akan melakukan kunjungan di beberapa Kecamatan dan Kelurahan di Kota Jambi.

Dalam sambutannya Walikota Jambi Syarif Fasha menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya atas dipilihnya Kota Jambi sebagai locus atau sasaran kegiatan pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh IPDN tersebut.

"Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya inisiasi dari Lembaga Pengabdian Masyarakat Institut Pemerintahan Dalam Negeri (LPM-IPDN) atas terselenggaranya acara ini. Saya berharap banyak hal-hal yang positif yang dapat kita diskusikan, berbagi ilmu dan pengalaman dalam upaya terus meningkatkan peran kita sebagai abdi negara dan abdi masyarakat khususnya di daerah Perkotaan," ujar Fasha.

Dalam kegiatan tersebut, Walikota Jambi Syarif Fasha juga diminta memaparkan program Kampung Bantar dan Bangkit Berdaya.
Fasha menjelaskan Program Kampung Bantar (Bersih, Aman dan Pintar) yang menjadi percontohan nasional dapat menjadi salah satu solusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mensukseskan pembangunan di Kota Jambi, karena Kampung Bantar dapat mengakselerasi percepatan pembangunan Kota Jambi.

"Kampung Bantar bertujuan mengurangi ketimpangan antar wilayah, meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan aktivitas perekonomian," ujar Fasha.

Lebih lanjut pelopor Kampung Bantar itu mengatakan, unsur yang harus dipenuhi untuk dapat dikatakan Kampung Bantar adalah harus bersih, kemudian aman dan pintar.

"Tahap pertama, fokus pada kebersihan, bila sudah bersih, kampung tersebut harus diyakini aman, diantaranya adanya keaktifan siskamling, tidak ada kasus narkoba, atau warga yang terlibat tindakan kriminal, setelah aman, suatu kampung harus pintar, misalnya warga di kawasan tersebut harus bisa baca tulis semua atau tidak buta huruf. Anak-anak usia sekolah juga harus bersekolah," terangnya.
Sebagai motivasi untuk menjadikan daerahnya menjadi Kampung Bantar, Pemkot juga melakukan penilaian, bagi yang terbaik akan diberikan reward atau hadiah sesuai kategori.

Walikota Syarif Fasha juga menjelaskan program Bangkit Berdaya (Bangun Kecamatan Secara Intensif dan Terpadu Berazaskan Swadaya).Program yang mengangkat kearifan lokal dengan menggerakkan gotong royong sebagai fondasinya adalah juga salah satu inovasi Fasha untuk memfasilitasi usulan masyarakat yang tidak tertampung melalui Musrenbang.
"Dengan program ini, perbaikan insfrastruktur berskala menengah kebawah seperti jalan lingkungan, pembuatan atau perbaikan parit dan lain-lain dapat terlaksana dengan bantuan material dari pemerintah sementara masyarakat secara swadaya melaksanakannya," terangnya.

Selain Walikota Jambi, juga ikut memberikan paparan Ketua LPM-IPDN yang juga mantan Sekjen Kemendagri Dr. Hj. Diah Anggraini, SH.,MH, Prof. H. Wirman Syafri Sailwa, M.Si, dan Prof. Dr. Khasan Effendi, M.Pd. Tim LMP-IPDN selanjutnya akan melakukan tinjauan lapangan (fact finding) ke beberapa Kecamatan dan Kelurahan di Kota Jambi. (hms)


Berita Terkait



add images