iklan Walikota Jambi SY Fasha berada di tengah-tengah petugas kebersihan Pemkot Jambi. Tidak ada jarak antara pemimpin dan rakyatnya
Walikota Jambi SY Fasha berada di tengah-tengah petugas kebersihan Pemkot Jambi. Tidak ada jarak antara pemimpin dan rakyatnya

KOTA Jambi terus berkembang kian pesat. Sepanjang tahun 2015 laju pembangunan di Kota Jambi baik dari infrastruktur fisik, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial menempati urutan pertama di provinsi Jambi. Adalah Walikota H. Syarif Fasha dan Wakil Walikota H. Abdullah Sani pemegang komando perubahan positif yang dialami kota Jambi. Sejak awal terpilih sebagai Walikota dan Wakil Walikota, Syarif Fasha dan Abdullah Sani langsung bergerak cepat. Mereka memulai rencana besarnya dari lorong-lorong sempit dan gelap hingga terang benderang di Balaikota. Dwi tunggal itulah yang mengkreasikan karya dan inovasinya untuk bumi Tanah Pilih Pusako Betuah. Kini pembenahan-pembenahan yang dilakukannya, telah mulai dirasakan oleh masyarakat kota Jambi.

Mereka mengusung semangat Kota Jambi Bangkit, satu slogan yang menggerakkan dan menggelorakan semangat seluruh unsur masyarakat Kota Jambi untuk bahu membahu membangun Tanah Pilih Pusako Betuah menjadi Kota perdagangan dan jasa yang lebih maju dan modern dalam kemandirian masyarakatnya yang berakhlak dan berbudaya.

Ide Besar Membangun Birokrasi dengan Enterpreneur

Walikota Jambi Syarif Fasha dan H. Abdullah Sani diawal kepemimpinannya telah meletakkan dasar Enterpreneur Bureaucratic untuk para pegawainya, yang mewirausahakan birokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik guna menghimpun sumber-sumber dan potensi pendapatan untuk di belanjakan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat di berbagai bidang.

 

Merubah Paradigma Dilayani Menjadi Melayani

Untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik yang berkualitas, Syarif Fasha dan Abdullah Sani melakukan reformasi birokrasi pemerintahan Kota Jambi dengan penempatan pegawai yang kapabel dan berintegritas, serta bebas narkoba, merubah paradigma aparatur dari yang dilayani menjadi aparatur pekerja keras yang melayani, serta memfasilitasi pengembangan diri aparatur dengan membuka peluang bagi pegawai untuk berkreasi dan berinovasi. Kebijakan ini di barengi dengan peningkatan kesejahteraan pegawai dengan menambah pendapatan melalui Tunjangan Keuangan Daerah (TKD) bagi seluruh pegawai. 

Tahun 2015, Canangkan Pemberantasan Narkoba

Ide-ide besar Dwi Tunggal Syarif Fasha dan Abdullah Sani, yang tak kalah menarik adalah bersih-bersih masalah sosial di Kota Jambi. Setelah menyatakan tahun 2014 sebagai tahun pemberantasan Prostitusi dan tindakan Asusila yang ditandai dengan keberhasilannya menutup dua lokalisasi besar di Kota Jambi yakni Payo Sigadung dan Langit Biru, pada tahun 2015 mereka canangkan tahun Pemberantasan Narkoba di Kota Jambi. Ratusan pegawainya dari pejabat hingga staf pelaksana dan pegawai kontrak telah mengikuti test urine yang dikerjasamakan dengan BNN, dan bagi pelaku pun akhirnya telah dikenakan berbagai macam sangsi. Syarif Fasha dan Abdullah Sani tegas, berkomitmen membersihkan Kota Jambi dari bahaya narkoba. Dan itu haruslah berawal dari membersihkan aparaturnya sendiri. Pemkot tidak ingin pegawainya yang seharusnya menjadi contoh di masyarakat justru menjadi pecandu narkoba.

Tidak hanya menutup sarang Narkoba di Pulau Pandan, namun memberikan solusi dengan menjadikan Kampung Pulau Pandan Baru yang maju dan mandiri. Diantaranya dengan memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan, sanitasi, kesehatan dan pendidikan, termasuk mendirikan kampung tenun, serta mengangkat objek pariwisata Danau Sipin.

 Berkantor di Kelurahan

Untuk memastikan program pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat berjalan dengan baik, Walikota Jambi H. Syarif Fasha bersama Wakil Walikota H. Abdullah Sani  juga  berkantor di kelurahan dengan membawa unsur SKPD terkait. Selain melihat langsung keadaan Kantor Lurah, berdialog menjelaskan program pemerintah dan mendengarkan aspirasi masyarakat, juga menandatangai serta mendisposisi surat-surat, bahkan memutuskan kebijakan-kebijakan penting Pemerintah Kota Jambi.

 Menjual Kota Kepada Dunia Luar

Pemerintah Kota Jambi juga sering diundang menjadi pembicara diberbagai seminar dan diskusi baik skala lokal, nasional maupun internasional, diantaranya terakhir pada September lalu Syarif Fasha menjadi pembicara pada Konferensi Asia Pacific dengan topik "Plenary Low Carbon Society". Dan atas hubungan luar negeri yang  baik akhirnya Kota Jambi diterima menjadi anggota UCLG Aspac (United Cities and Local Governments Asia Pacific). Pemkot Jambi dapat mengambil manfaat yang besar sebagai anggota resmi UCLG Aspac, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pembangunan Kota Jambi dari berbagai bidang, termasuk dapat mengenalkan potensi Kota Jambi dan menjalin hubungan kerjasama dengan negara Asia Pacific, peningkatan SDA melalui capacity building yg didanai oleh UCLG baik dibidang ekonomi, lingkungan hidup, pariwisata dan lain-lain serta dapat juga menjadi sumber pendanaan baru.

 Program Unggulan Pemberdayaan Masyarakat

Untuk mendorong pemberdayaan masyarakat, Pemerintah Kota Jambi juga menginisiasi Program KAMPUNG BANTAR (Bersih, Aman dan Pintar) dan Program BANGKIT BERDAYA (Bangun Kecamatan Secara Intensif dan Terpadu Berazaskan Swadaya) yang merupakan inisiatif Pemerintah Kota Jambi untuk mengakselerasi percepatan pembangunan, mengurangi ketimpangan pembangunan antar wilayah, meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan aktivitas perekonomian masyarakat,  menjaga semangat dan jiwa gotong royong, , kesetiakawanan sosial, dan kearifan lokal dalam lingkup Rukun Tetangga (RT).

 

Sulap Mobil Jadi Kantor

Tak pernah berhenti bekerja. Kesibukan yang menggunung dan kebiasaan untuk selalu mobile memaksa Syarif Fasha untuk "membawa" kantornya ke mana-mana. Untuk itu, sejak awal 2015, Walikota Jambi ini menyulap mobil dinas hariannya sebagai kantor berjalan. Tidak sekadar melakukan aktivitas di dalam mobil, Fasha juga mengubah desain interior Toyota Kijang Innova keluaran 2013 itu agar sesuai dengan kebutuhan. Di bagian tengah mobil, Fasha menambahkan meja lipat yang juga terdiri atas laci-laci untuk menyimpan berkas.

Meja tersebut memudahkannya untuk aktivitas tulis-menulis. Pada separo bagian belakang mobil, Fasha menambahkan laci-laci untuk menyimpan berkas-berkas. Bagi Fasha, pekerjaan membangun Kota Jambi sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kesehariannya. Setelah terpilih, bahkan sebelum terpilih pun, visi Fasha adalah mengabdi untuk Kota Jambi.

Bentuk pengabdian itu pula yang membuat dia tidak mengambil gaji bulanan yang diterimanya. Gaji tersebut dialokasikan Fasha untuk dunia pendidikan dan kesehatan. Sejak dia kali pertama menjabat, gajinya dikumpulkan dan diberikan kepada siswa-siswa yang membutuhkan. "Untuk bayar SPP, pakaian, dan perlengkapan sekolah," katanya.

Kepedulian sosial yang tinggi tersebutlah akhirnya mendorong dirinya mendirikan sekolah gratis untuk masyarakat tidak mampu di Kota Jambi. Tidak hanya gratis SPPnya saja, disekolah tersebut juga gratis kebutuhan lain seperti pakaian seragam, sepatu, alat tulis dan buku-buku berikut tas sekolah, semua diberikan secara cuma-cuma.

Berkat upaya yang sungguh-sungguh dibawah kepemimpinannya, Walikota H. Syarif Fasha dan Wakil Walikota H. Abdullah Sani, Kota Jambi semakin semarak dalam harmoni masyarakatnya yang majemuk, yang terdiri dari berbagai suku bangsa, bangga melewati hari-harinya dalam kota yang maju dan lestari. Dan tentu saja berbagai penghargaan dan apresiasi yang membanggakan pun mampu diraih oleh Kota Jambi yang semakin berkilau, laksana terpaan cahaya matahari keemasan di sungai Batanghari yang indah dan menawan hati.

(hms)

 


Berita Terkait



add images