JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Bank Pembangunan Daerah (BPD) Provinsi Jambi kekurangan modal inti sebesar Rp 110 miliar untuk bisa masuk buku II. Penjabat Gubernur (Pj) Jambi, Irman, mengatakan, modal inti Bank Jambi saat ini Rp 880 miliar lebih. Untuk masuk buku II diperlukan modal inti sebesar Rp 1 Triliun ke atas.
Jika sudah masuk buku II, Bank Jambi bisa ekspansi di luar Provinsi Jambi, termasuk di Jakarta. Direksi yang baru dilantik diminta untuk meningkatkan modal inti Bank Jambi
Jika modal inti masih dibawah Rp 1 Triliun, Bank Jambi hanya bisa membuka cabang dalam Provinsi saja, katanya, usai melantik Direktur Utama (Dirut) Bank Jambi, M Jani di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Kamis (21/1).
Menurutnya, kekurangan modal itu bisa dipenuhi mengingat di Jambi ada 12 orang pemegang saham. Dirinya optimis itu bisa tercapai. Bank Jambi diharapkan mampu memberikan sentuhan konkrit kepada pelaku UMKM di Jambi dalam hal pemberian modal. Sehingga kualitas UMKM di Jambi mampu bersaing di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Kita sudah masuk era MEA, ini tantangan luar biasa, namun kita tidak perlu takut. Pelaku UMKM dalam meningkatkan kualitas produknya agar mampu bersaing di era pasar bebas bisa meminjam modal di Bank Jambi," katanya.
Semantara itu, Dirut Bank Jambi yang baru dilantik periode 2016-2020, M Jani, menargetkan semester pertama tahun 2016 Bank Jambi sudah masuk buku II. "Modal sekang sekitar Rp 800 miliar lebih, sedikit lagi kita masuk buku II. Kita targetkan semester pertama tahun ini," katanya. (fth)
