BIASANYA kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) menempatkan wanita sebagai korban. Tapi nyatanya tidak menutup kemungkinan suami menjadi korban. Salah satunya dialami Donwori, 45. Sehari-hari dia mengalami kekejaman dari sang istrinya yang ganas sebut saja Sephia, 46.
Donwori menceritakan bahwa kehidupan rumah tangganya tak pernah akur. Selalu ada pertengkaran tiap menit bahkan detik. Pemicunya, Sephia selalu menuding Donwori selingkuh. Sebaliknya, Donwori juga menuduh si istri pencemburu.
Padahal saya tidak pernah selingkuh. Tidak ada buktinya, ucap Donwori dengan nada kesal.
Demi meyakinkan Sephia bahwa dirinya tak pernah selingkuh, Donwori mengaku sudah melakukan berbagai cara. Mulai dari mempersilakan sang istri memeriksa handphonenya tiap hari secara detail, mengenalkan dengan rekan kerja sekantor yang dituduh selingkuh, sampai meminta Sephia menunggu dia seharian bekerja di kantor.
Namun, sikap Sephia yang keras dan temperamental tak pernah menutup rasa kecemburuannya. Sephia tetap menuding Donwori selingkuh dan memiliki simpanan wanita lain.
Kalau saya tidak ngaku, saya diancam dipukul. Tapi, lha mau ngaku bagaimana karena memang tidak ada (selingkuhan), ungkap warga Waru, Sidoarjo tersebut.
Entah apa yang membuat Sephia kerap menuduh Donwori selingkuh. Lima tahun pasca-pernikahan, kebrutalan Sephia makin menjadi-jadi. Ketika rasa cemburunya tiba-tiba muncul, Donwori sampai harus mengalah dan memilih keluar rumah supaya tidak terjadi percekcokan.
Sayangnya, makin berani Donwori keluar rumah, Sephia malah berani melakukan pemukulan. Mulai di kepala Donwori sampai benjol sebesar telur ayam, hingga wajahnya yang kerap memar dan giginya rontok karena dihantam pukulan sang istri yang lumayan keras.
Gigi yang masih nempel di rahang saya ini, seluruhnya merupakan gigi palsu. Sebab, istri saya sudah merontokkan semua gigi saya selama kami berumah tangga hamper 20 tahun, tukasnya.
Dari jumlah gigi yang dimiliki suaminya sebanyak 32 biji, Sephia hanya menyisakan dua gigi saja. Itupun di bagian geraham yang memang sulit rontok. Dua gigi tersisa bukti kekerasan dalam rumah tangga (KdRT) yang diterima Donwori itu kini dijaganya dengan baik.
Sebab kalau cemburu dan marah, sang istri tak segan menghantam mulutnya dan sempat mengenai gigi. Sering sekali gigi palsu saya juga rontok lagi. Akhirnya, saya harus bolak-balik ke dokter gigi untuk pasang gigi palsu lagi, kata bapak tiga anak itu.
Tidak tahan dengan kebrutalan sang istri, Donwori sempat keluar dari rumah dan kos. Namun, dia kemudian kembali ke rumahnya setelah sang istri menjemput dan meminta maaf.
Donwori memang kembali ke rumah. Tapi, Sephia ternyata hanya sembuh seminggu saja. Ketika tidur, Sephia tiba-tiba menjerit dan kemudian memukul mulut Donwori yang tidur terlelap. Sejak tindakan kekerasan terakhir itulah, Donwori tak lagi percaya dengan penyesalan Sephia dan permintaan maafnya serta memilih untuk mengajukan talak cerai di Pengadilan Agama (PA) Klas 1 A Surabaya, kemarin (28/4).
Keputusan itu juga didukung oleh banyak saudara dan sahabatnya yang menyarankan mereka supaya segera bercerai. Apalagi, kedua orang tua Donwori yang sudah tua merasa sakit hati atas sikap Sephia yang kalau marah sering kalap seperti orang gila.
Sekarang Sephia ngancam mau bunuh diri tah apa supaya saya balik lagi ke dia, saya tak sudi lagi. Siapa yang mau giginya rontok terus, pungkas Donwori sambil menyunggingkan senyum yang memperlihatkan deretan gigi palsunya yang tampak putih bersih. Clingg.... (*/jay)
Sumber: www.jpnn.com