JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- April 2016, Kota Jambi dan Bungo mengalami deflasi. Dituturtkan oleh Dadang Hardiwan, Kepala BPS Provinsi Jambi, Kota Jambi mengalami deflasi sebesar 1,45 persen. Sedangkan Bungo deflasi 0,12 persen.
Kepala BPS Provinsi Jambi, Dadang Hardiwan dalam rilisnya, mengatakan, terjadinya deflasi didua daerah tersebut dikarenakan adanya beberapa faktor.
Untuk kota dipengaruhi oleh tiga kelompok yaitu Makanan sebesar 3,55, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,04 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 3,65 persen.
Sementara untuk Bungo dipengaruhi oleh kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,37 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 2,01 persen.
Cabai merah menjadi komoditi utama pemicu terjadinya deflasi. Sebab pada triwulan 1 2016 memasuki musim penghujan dan menyebabkan komoditas pertanian peroduksinya lumayan tinggi. Termasuk cabai merah, jelasnya.
Dadang menggatakan, untuk laju inflasi Kota Jambi pada tahun kalender 1 Kota Jambi pada bulan ini sebesar -0,56 persen. Dan juga laju inflasi (yoy) sebesar 3,16 persen. Sementara untuk laju inflasi kabupaten Bungo sebesar 0,52 persen dengan inflasi "year on year" nya sebesar 0,04 persen.
Menurut Dadang, dari 23 Kota di
Sumatera yang menghitung IHK, seluruh Kota mengalami Deflasi. Deflasi tertinggi di sumatera dan Nasional adalah Kota Sibolga dengan inflasi sebesar 1,79 persen. Sementara yang terendah adalah Kabupaten Bungo yaitu 0,12 persen.
Sedangkan di Indonesia, dari 82 kota IHK, 5 Kota mengalami inflasi dan 77 kota mengalami deflasi termasuk Jambi.
"Deflasi Kota Jambi diposisi ketiga dari Sibolga dan Bukittinggi. Dan Bungo terendah," katanya
Adapaun ebberapa kmoditi yang menjadi pemicu deflasi di Kota Jambi yakni tomat buah, tukang bukan mandor, daging ayam ras. Sedangkan untuk di Bungo komoditas yang turut menyumbang pada inflasi April 2016 yakni cabai merah, jengko,l rokok kretek filter. (yni)
