iklan Tim dari Kemenag Provinsi Jambi memantau hilal dari atas Hotel Novita Jambi tadi sore (4/7). F/M RIDWAN/JU
Tim dari Kemenag Provinsi Jambi memantau hilal dari atas Hotel Novita Jambi tadi sore (4/7). F/M RIDWAN/JU

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Posisi hilal di langin Jambi belum terlihat. Ini dipastikan setelah tim Hisab dan Rukyat dari Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jambi melakukan pemantauan hilal  dari  puncak Hotel Novita Kota Jambi, Senin sore tadi (4/7). 

Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jambi, Thaher Rahman, mengatakan hasil isbat diketahui bahwa hisap hilal masih dibawah ufuk. Posisi hilal dibawah satu derajat. 

"Dengan kondisi tersebut, sangat mustahil hilal akan bisa dirukyat pada saat digelar sidang isbat nanti," katanya. 

Dengan demikian, sambungnya, hampir bisa dipastikan dari seluruh tempat rukyat, tidak akan bisa melihat hilal atau bulan muda. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku selama ini, ketika hilal tidak bisa dirukyat, maka jumlah hari bulan Ramadan akan digenapkan atau istimal menjadi 30 hari. Sehingga 1 Syawal 1437 H akan jatuh pada 6 Juli.

"Kepada umat islam khususnya Provinsi jambi, kita juga harus menentukan hilal saat sidang isbat serta baiknya kita menunggu ormas-ormas saat hasil sidang isbat di kementrian agama pusat, jelasnya.

Rahmadi Sebagai tim ahli dari MUI Provinsi Jambi saat dikonfirmasi mengatakan, tercatat awal Syawal Ijtima akhir ramadan 1437 H pada Senin 4 Juli 2016 lewat 17 lewat 57 menit 48.2 detik (Ijtima Qablal Ghurub)

Seterusnya jarak Ijtima dengan waktu matahari terbenam (waktu magrib) : 170 57 48.2 (Ijtima) 18o 11 38.91 (waktu magrib) = 00 13 50.71 jarak Ijtima dengan waktu magrib hanya 00 14 50.71 atau kurang 7 jam 46 menit 9.29 detik atau kurang dari 8 jam yang dipersyaratkan. Dan tinggi hilal marI adalah -1o 7  9.26 (dibawah ufuk)

Peluang rukyatul adalah -1o 7 9.26 X 04 = - 4 28.37 (-4 menit 28.37 detik) posisi hilal dibawah ufuk atau tidak ada peluang hilal utnuk terlihat," sebutnya. 

Pelaksananaan rukyatul hilal sendiri dimulai pukul 18.07 WIB hingga pukul 18.11 WIB," sebutnya. 

Lanjutnya posisi hilal terhadap matahari pada saat terbenam di sebelah Selatan Matahari terbenam, yakni 40 28 1469 (Azimuth bulan 710 40 38.01 Azimuth Matahari 670 12 23.32). Artinya, lebih dari minimal 30 yang dipersyaratkan.

"Melihat data hisab di atas setelah dilakukakan rukyatul hilal satu persaratan saja yang dipenuhi yaitu hilal terhadap matahari terbenam. Sehingga dapat diprediksikan atau posisi berpeluang besar bulan ramadan digenapkan 30 hari atau 1 syawal 1437 Hijiriah jatuh pada Rabu 6 juli 2016 M, jelasnya kepada wartawan. (cok)


Berita Terkait



add images