iklan Hanif Thamrin di Etihad Stadium, Inggris (F/PADEKS)
Hanif Thamrin di Etihad Stadium, Inggris (F/PADEKS)

TIDAK hanya terkesan dengan Pellegrini, Hanif punya bergudang cerita, tentang proses rekruitmen pemain di Manchester City. Pada musim panas 2015 lalu, saya berkesempatan menyaksikan dengan mata kepala sendiri, proses rekruitmen sejumlah pemain baru City, kata Hanif.

Di antara pemain Manchester City yang disaksikan Hanif proses rekruitmennya adalah Raheem Sterling, Nicolas Otamendi, Fabian Delph, dan Kevin de Bruyne. Tiga minggu sebelum mereka diumumkan bergabung dengan tim, kami sudah dapat informasi dari manajemen. Tapi kami tidak boleh membocorkan, karena sangat rahasia sekali, ujar Hanif.

Dia menuturkan, proses transfer Raheem Sterling ke Manchester City diwarnai banyak drama. Dimulai dari pernyataan agennya yang menyebut Sterling tidak akan memperpanjang kontrak dengan Liverpool. Sampai pemain sayap timnas Ingris itu mangkir di sesi latihan pramusim The Reds.

Sterling ditransfer City dari Liverpool dengan mahar 49 juta poundsterling. Perekrutan Sterling adalah jawaban dari analisa kebutuhan pemaian klub di akhir musim. Saya menaruh respek kepada Sterling. Walau publik Ingris berpendapat lain dan selalu mencacinya saat ia bermain di laga tandang, tutur Hanif.

Berbeda dengan Sterling, tukuk Hanif, proses transfer Nicolas Otamendi lebih menegangkan. Karena, saat perpindahannya diumumkan Manchester City, Nicolas yang berasal dari Argentina dan pernah bermain untuk Valencia, sama sekali belum mendapatkan visa kerja di Inggris.

 Kalau proses transfer Fabian Delph dari Aston Villa ke City, lain lagi ceritanya. Saat tim sudah bersiap mengumumkan namanya, Fabian bikin kejutan. Di situs resmi Aston Villa dia menyatakan akan bertahan. Dua hari kemudian, baru menyebut bergabung dengan City. Rupanya tak cuma ABG yang galau, pemain bola juga bisa mengalaminya, ujar Hanif. (jpg)


Sumber: www.jpgnews.rom

Berita Terkait



add images