JAMBIUPDATE.CO, KERINCI - Budidaya kayu Semulun atau Bambang Lanang mulai marak di Kabupaten Kerinci. Betapa tidak, harga kayu yang menggiurkan membuat masyarakat Kerinci berlomba-lomba menanamnya.
Kayu Semulun ini merupakan tanaman asli Kerinci yang hidup liar di hutan belantara. Saat ini tanaman ini mulai dibudidayakan masyarakat Kerinci seperti di Sungai Lebuh, Siulak, Jujun dan Pulau Tengah," ujar Kabid Kehutanan, Dinas Kehutanan Kabupaten Kerinci Sulasmono.
Berkembangnya budidaya kayu Semulun ini kata Sulasmono, karena tingginya harga jual kayu tersebut. "Kayunya lebih bagus dari surian, karena hamanya kurang. Kalau surian kan sering patah pucuk dan kayunya berlobang," ucapnya.
Selain itu tanamannya cepat tumbuh dan tinggi serta diameternya sangat besar. Disamping digunakan untuk bangun rumah, kayu tersebut juga banyak digunakan untuk perabotan. Kayu ini minimal dapat ditebang jika sudah berumur 8 tahun, tapi semakin tua kayu semakin bagus.
"Ada yang berumur 20 tahun, panjang 30 meter. Besarnya ada yang sebesar dipeluk empat orang," pungkasnya. (dik)
