iklan JCH asal Jambi saat antri menaiki bus Salawat yang dipersiapkan untuk ke Masjidil Haram.
JCH asal Jambi saat antri menaiki bus Salawat yang dipersiapkan untuk ke Masjidil Haram.

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Menjelang puncak haji pada 10 September 2016, maka bus Shalawat yang biasa mengantar Jamaah Calon Haji (JCH) dari pemondokan ke Masjidil Haram akan dihentikan sementara operasionalnya mulai 6 September 2015.

Hal ini untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di Makkah dan memberi waktu kepada jemaah untuk istirahat menjelang puncak haji di Arafah.

Memang sesuai dengan peraturan Pemerintah Arab Saudi, H-5 sebelum puncak haji di Arafah semua layanan bus dari berbagai negara dihentikan sementara, aku Kabid PHU Kemenag Jambi, H. Herman saat dikonfirmasi.

Dikatakannya, selama bus Shalawat tidak beroperasi, jamaah diharapkan melakukan salat 5 waktu di masjid terdekat dengan pemondokan masing-masing.

Ini bagian dari upaya Pemerintah Arab Saudi untuk mendorong jemaah istirahat menjelangpuncak haji di Arafah, kata Herman.

Hal yang sama juga diakui Ketua Kloter 16, Aji Marjiun bahwa pihaknya sudah mengingatkan jamaah kloter 16 untuk banyak beribadah di sekitar pemondokan. Tujuannya agar menjelang puncak haji kondisi jamaaf fit dan tidak sakit.

Jadi H-5 bus Sahalawat sudah tidak beroperasi lagi. Jadi mulai 6 September jamaah dihimbau untuk tidak memaksakan diri ke Masjidil Haram selama bus sahalawat tidak beroperasi, pintanya.

Dibeberkannya, bus Shalawat akan beroperasi kembali setelah puncak haji. Dimana jamaah sudah berada di pemondokan dan sudah melaksanakan semua wajib haji sebelum mereka berangkat ke Madinah.

Angkutan bus Shalawat akan beroperasi kembali pada 15 September nanti pukul 12. 00 WAS. Jadi selama tidak ada pelayanan bus angkutan shalawat kita anjirkan agar jamaah melaksanakan solat lima waktu di amsjid terdekat yang ada di sekitar pemondokan, harapnya.(kta)


Berita Terkait



add images