iklan Jamaah haji asal Jambi saat melaksanakan lempar jumroh terakhir sebelum kembali ke Makkah.
Jamaah haji asal Jambi saat melaksanakan lempar jumroh terakhir sebelum kembali ke Makkah.

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI-Setelah menuntaskan pelaksanaan rukun haji Wukuf di Arafah, Mabit di Muzdalifah dan Melontar Jumroh di Mina (Armina), kondisi fisik jamaah haji Jambi drop. Hal tersebut dikarenakan mereka harus melaksanakan kegiatan di Armina yang cukup berat.

Banyak jamaah selama di Mina dirawat di tenda karena dehidrasi. Selain dehidrasi, jamaah juga kelehanan setelah berjalan kaki sejauh 7 kilometer pergi pulang dari tenda di Jamarat, aku TKHI Kloter 16, Dr. H. Andre Wilia Putra saat dihubungi.

Selain itu dikatakan Andre, sebagian besar jamaah rawat jalan. Keluhan jamaah haji pada umumnya adalah batuk (diagnosis ISPA) dank ram otot (diagnosis Myalgia). Sehingga dari hari pertama hingga hari ketiga di Mina banyak jamaah rawat jalan.

 Makanya sebagian besar jamaah katagori Risti melontar junmrohnya diwakilkan saja pada Karu, Karom maupun keluarga mereka. Ini semua demi alas an kesehatan. Alamdulillah ini diikuti  dan kondisi jamaah sedikit stabil, bebernya.

Selama di Mina diakui Andre, ada dua jamaah yang sempat dirawat di tenda Mina. Keduanya atas nama Maimunah Rajo Adil (86) dan Rosniati Muhamad Jalil (60). Keduanya dehidrasi dan kelelahan karena berjalan untuk melontar jumroh.

Setelah kita infuse dan diobeservasi beberapa jam, kondisi pasien mulai stabil. Saat ini keduanya sudah bisa rawat jalan, tetapi mereka tetap mendapat perhatian dan pengawasan khusus dari kita, akunya.

Sedangkan saat Wukuf lalu diakui Andre, ada satu jamaah atas nama Sumarni Binti Trisno (55) juga sempat dirawat di tenda Arafah. Diagnosis observasinya vomitus dengan riwayat DM tipe II.

Keluahannya mual dan muntah saat pelaksanaan Wukuf. Setelah kita infuse dan makan obat, kondisi pasien stabil. Selanjutnya pasien lawat jalan dan mengikuti semua prosesi rukun haji, jelasnya.(kta)


Berita Terkait



add images