iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

 JAMBIUPDATE.CO,JEDDAH  Beragam persoalan mewarnai pemulangan hari pertama jamaah haji ke Indonesia kemarin. Kloter 1 embarkasi Jakarta Pondok Gede yang seharusnya berangkat pukul 10.00 waktu Arab Saudi (pukul 14 WIB), terpaksa mengalami penundaan selama sekitar dua jam. Yang lebih parah dialami jamaah kloter 1 embarkasi Padang. Penerbangan mereka terlambat lebih dari enam jam.

Hari pertama pemulangan biasanya memang ada kendala teknis yang menyebabkan penundaan penerbangan. Biasanya terkait barang bawaan, ujar Kepala Daerah Kerja Airport PPIH Nurul Badruttamam.

Nurul mengungkapkan, banyak barang bawaan jamaah yang menyalahi ketentuan. Misalnya, koper yang di dalamnya terdapat air zamzam. Hari ini (kemarin, Red) ditemukan 20 koper yang di dalamnya terdapat air zamzam. Koper-koper itu dibongkar di tempat kargo Saudia Airlines, terang Nurul.

Sweeping barang bawaan jamah tidak hanya dilakukan terhadap koper di gudang kargo. Hal yang sama juga dilakukan petugas maskapai di plaza area bandara King Abdul Aziz, Jeddah, yang menjadi ruang tunggu keberangkatan jamaah. Tas tenteng jamaah diperiksa untuk mengantisipasi barang-barang yang tidak boleh masuk kabin.

Rata-rata jamaah membawa tas tenteng lebih dari satu. Mereka terpaksa membuang sebagian oleh-oleh untuk keluarga lantaran tas yang diizinkan masuk kabin hanya satu. Cukup banyak mainan anak-anak yang dibuang dan menjadi rebutan kuli angkut bandara.

Ketentuan maskapai untuk tas tenteng itu maksimal tujuh kilogram. Tapi, rata-rata berat tas tenteng jamaah itu beratnya 10 kg sampai 15 kg, ujar Ridwan, petugas Garuda Indonesia yang menjadi koordinator pemeriksaan tas tenteng jamaah di Bandara King Abdul Aziz.

Beberapa jamaah sempat protes dengan sweeping  yang dilakukan petugas maskapai. Apalagi petugas terkesan tidak memberi toleransi terhadap barang bawaan yang memang tidak boleh di bawa. Salah satunya sweeping tongkat kayu alat bantu jalan yang dibawa beberapa lansia. Kami berpatokan pada regulasi keselamatan penerbangan. Kalau kami loloskan di ruang tunggu, nanti di dalam gate tetap jadi masalah, ujar Ridwan.

Jamaah hanya bisa pasrah. Setelah membongkar tas dan membuang sebagian barang bawaan, mereka duduk lesehan di lantai ruang tuggu outdoor.  Mereka menunggu sampai enam jam sebelum masuk ke dalam gate ruang imigrasi.

Nasib kurang mujur dialami jamaah kloter 1 embarkasi Padang.  Mereka dijadwalkan terbang ke tanah air pukul 12.40 waktu Saudi dan tiba di Indonesia pada 18 September pukul 01.35.  Kemarin, mereka baru tiba di plaza area bandara sekitar pukul 13.00, satu jam melebihi jadwal keberangkatan.

Kloter berisi 444 jamaah itu harus menjalani proses menunggu selama enam jam di plaza area sebelum masuk gate imigrasi. Semua jamaah mengeluh. Mereka sudah menunggu jemputan di hotel sejak pukul 02.00 dini hari. Tapi, bus yang menjemput baru datang siang, ujar petugas perlindungan jamaah Rijal Kani.

Informasi yang diterima petugas daker airport PPIH, terjadi kesalahan pencatatan kapasitas pesawat oleh muassasah. Persoalan itu baru selesai kemarin siang. Sehingga naqobah atau perusahaan transportasi baru mengirim bus ke pemondokan siang hari. 

Problem barang bawaan bisa menyebabkan penerbangan tertunda.  Pengaturan gate di bandara King Abdul Aziz sangat ketat. Gate untuk satu kloter hanya dibuka selama 30 menit. Kalau kloter yang dijadwalkan belum siap, gate itu akan direbut oleh kloter lain, bahkan dari maskapai yang berbeda. Semestinya problem barang bawaan itu selesai sebelum masuk bandara, kata Nurul. Dia memperkiraan jadwal penerbangan akan on time setelah enam hari sejak penerbangan pertama. 

Proses pemulangan jamaah haji dari Jeddah dilakukan terhadap jamaah gelombang 1. Jumlahnya 212 kloter. Sedangkan pemulangan dari  Madinah dilakukan terhadap 175 kloter dalam 171 penerbangan.  Ada beberapa kloter yang digabung karena jamaahnya kecil, ujarnya. (*/ca)


Berita Terkait



add images