iklan Jamaah haji Kloter 17 saat dalam perjalanan menuju Jabal Uhud kemarin.
Jamaah haji Kloter 17 saat dalam perjalanan menuju Jabal Uhud kemarin.

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Setelah dua hari di Madinah, maka jamaah haji Kloter 17 BTH Jambi melakukan ziarah kebeberapa tempat di Kota Madinah, salah satunya ke Jabal Uhud. Mereka memenuhi Jabal Uhud yang lokasinya berbukit-bukit  dengan ketinggian sekitar 20 meter.

Apalagi di bawah Jabal Uhud banyak pedagang yang berjualan aneka macam barang, mulai dari aneka rempah-rempah, jeruk nipis, rumput fatimah, kerudung, pecil, minyak wangi, tasbih, aneka macam asesoris sampai es krim yang dijajakan menggunakan mobil.

Hari ini (kemarin, red) jamaah Kloter 17 ziarah ke Jabal Uhud. Zaiarah dilaksanakan hingga sebelum dzuhur dan dilanjutkan ke Masjid Nabawi untuk salat, ujar Ketua Kloter 17, H. Lukman saat dihubungi.

Sebagaimana yang tertulis dalam sejarah, Jabal Uhud letaknya di dalam batas tanah Madinah sebelah utara yang membentang  dari timur hingga barat dengan panjang sekitar 4,4-7 kilometer dan lebar 1-3 kilometer dan kililing sekitar 19 kilometer.

Apabila menuju ke tempat tersebut  melalui Jalan Malik Fahd ibn Abdul Aziz dari Masjid Nabawi. Jarak Jabal Uhud dari Masjid Nabawi sekitar empat kilometer. Dulu sebelum Pemerintah Saudi membangun jalan baru, Jabal Uhud ini selalu dilewati jamaah yang masuk ke Madinah maupun menuju Makkah karena letaknya di pinggir jalan raya lama kedua kota ini.

Nama Uhud akan senantiasa dikenang oleh umat Islam, karena di lembah gunung ini pernah terjadi peperangan besar antara umat Islam dengan kaum musyrikin pada 15 Syawal 3 H (Maret 625).

Perang tersebut dikenal sebagai Perang Uhud, karena golongan musyrikin mencoba membalas kekalahan mereka dalam Perang Badar, lalu memancing amarah penduduk Madinah dengan menduduki ladang gandum Islam di Jabal Uhud.

Dalam peperangan ini kaum Muslimin sesuai dengan strategi Rasulullah, mengambil posisi di atas Jabal Uhud dan memerintahkan melakukan serangan-serangan bila pasukan musuh mulai menyerbu. Nabi menunjuk 50 pemanah untuk membantu pertahanan dan penyerangan dari atas bukit. (kta)


Berita Terkait