iklan Mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Drs. H. Rahmad Derita, M.Pd.I saat mengucapkan terima kasih.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Drs. H. Rahmad Derita, M.Pd.I saat mengucapkan terima kasih.

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI-Mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Drs. H. Rahmad Derita, M.Pd.I mengucapkan terima kasih atas kesempatan Gubernur Jambi, H. Zumi Zola kepada dirinya. Meskipun waktunya relatif singkat dan lebih kurang 10 bulan lebih dalam membantu membangun pendidikan di Jambi.

Saya percaya masih sedikit yang saya perbuat dan banyak yang belum saya lakukan. Tentu harapan saya yang sedikit ini dapat ditingkatkan, sehingga pada angka maksimal, ujar Rahmad Derita.

Meskipun dalam waktu 10 bulan, pihaknya bekerja secara totalitas bersama seluruh staf Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, baik itu pejabat maupun seluruh staf. Tentu membuahkan 2 prestasi tingkat Nasional.

Pertama Gubernur Jambi satu-satunya gubernur di Indonesia yang memperoleh penghargaan dari Kemendikbud untuk pembinaan kepala sekolah terbaik di Indonesia. Kedua adalah satu-satunya gubernur yang meraih katagori Anugrah Utama Kihajar Award 2016 se-Indonesia, akunya.

Kalaupun kedua prestasi ini dianggap prestasi, itulah yang pihaknya persembahkan untuk masyarakat Jambi. Tetapi yang terpenting bagiamana membenahi internal Diknas dan ini bisa dilihat semangat untuk membuat yang terbaik untuk pendidikan di Jambi.

Jadi perencanaan yang kita buat sekarang akan dapat dilihat hasilnya 5 tahun ke depan. Pertama yang dilihat APK Dikmen naik pesat. Tentu mutu dan daya saing akan terlihat nilai UN kita. Kalau 2016 nilai rata-rata 47, maka tahun 2017 kita berusaha minimal 59 itu upaya kita, bebernya.

Dikatakan RD, loyalitas pejabat mulai dari Sekretaris, Kabid, Kasi hingga staf sudah terbangun dengan baik sejak 3 tahun terakhir dirinya memimpin Diknas. Jadi saya manggil kapan saja rapat itu tidak ada hambatan, untuk kepentingan Diknas kawan-kawan disini sangat solid, akunya.

Namun diakui RD, dukungan dana harus diakuinya sangat terbatas. Pihaknya merencanakan untuk membangun pendidikan pada tahun 2017 itu Rp 532 miliar, tetapi yang ada hanya Rp 248 miliar. Dana inilah yang diolah dan dipikirkan bagaimana mendistribusikannya dari 11 program dan 68 kegiatan dianggap sangat penting.

Program besar kita perluasan akses, peningkatan mutu dan relevansi SMK serta daya saing. Karena MEA sudah berlaku dan bila daya saing tidak diperhatikan, tentu masyarakat Jambi akan korban dari MEA. Padahal kata kuncinya ada pada pendidikan itu sendiri, jelasnya.

Namun dirinya percaya, apa yang sudah dilakukan Gubernur Jambi, H. Zumi Zola  adalah yang terbaik. Dirinya merasa ada yang lebih baik dalam mengurus pendidikan di Jambi.
Dirinya juga berharap siappun Kepala Dinas Pendidikan ke depan tidak hanya memikirkan dirinya, tetapi yang dipikirkan bagaimana pendidikan masyarakat Jambi bisa lebih baik. Artinya tidak ada masyarakat Jambi yang tidak terurus pendidikannya.

Karena masih ada 52 ribu lagi kelompok usia SMP/MTs yang belum memperoleh kesempatan untuk mengikuti pendidikan. Dosa besar tidak memberikan hak-hak rakyat dan itu amanat UU. Jadi salah tidak memberikan hak 12 tahun dalam menerima pelayanan pendidikan, harapnya. (kta)


Berita Terkait



add images