iklan Inilah Widarta Prawiro saat memeragakan aksinya menyekap korban DY. Foto: JPNN
Inilah Widarta Prawiro saat memeragakan aksinya menyekap korban DY. Foto: JPNN

JAMBIUPDATE.CO, SURABAYA - Kejadian memilukan menimpa cewek cantik berinisial DY. Wanita berusia 21 tahun itu baru saja mengalami pelecehan seksual dari seorang pria yang mengaku polisi.

Awalnya, warga Surabaya Timur menjadi korban penculikan, Jumat (26/5) pekan lalu. Dia lalu disekap di dalam kamar hotel dan dipaksa untuk beradegan seks solo.

Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Jumat (2/6) melaporkan, informasi dari sumber di kepolisian mengatakan bahwa peristiwa penculikan ini dimulai saat DY dan teman prianya berboncengan mengendarai sepeda motor di Jalan Kenjeran Surabaya.

Tiba-tiba, laju motor mereka dipotong oleh sebuah mobil warna hitam.

Setelah keduanya berhenti, seorang pria pengemudi mobil membuka kaca dan turun menghampiri DY.

Kemudian, pria tersebut mengatakan kepada DY dan temannya bahwa ia adalah anggota Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polrestabes Surabaya.

Setelah itu, pria yang mengaku oknum polisi tersebut mengatakan jika ia mencurigai DY dan temannya merupakan salah satu jaringan narkoba.

Karena itu, sambil membentak, pria tersebut memaksa DY untuk masuk ke mobil. Karena takut, DY pun menuruti.

Setelah DY masuk mobil, pelaku tersebut menyuruh teman DY ke Polrestabes Surabaya dan memintanya menunggu di sana. Setelah teman DY pergi, pelaku lantas membawa DY berputar-putar.

Sepanjang perjalanan itu, di dalam mobil pelaku, DY diminta melepas seluruh pakaiannya.

DY pun menuruti permintaan pelaku lantaran diancam dan ditodong dengan pistol. Setelah telanjang, pria itu meminta DY untuk memeragakan aksi solo seks dengan cara merangsang alat vitalnya sendiri.

Setelah pria tadi puas melihat DY bermain solo seks, korban pun diminta memakai bajunya kembali. Tapi rupanya pelaku tak puas sampai di situ. Berikutnya, DY diajak ke sebuah hotel di kawasan Surabaya Timur.

Supaya DY tidak mengetahui lokasi hotel, pelaku menutup matanya. Setelah sampai di kamar hotel, DY kembali dipaksa melepas bajunya hingga telanjang dan memeragakan aksi solo seks seperti sebelumnya.

Tidak cukup sampai di sana, usai melakukan adegan seks, pelaku kembali mengeluarkan sebuah pistol dan menodongkannya ke arah DY. Kemudian, pelaku memaksa DY untuk mengaku sebagai pengguna narkoba. Karena diancam akan ditembak, DY pun terpaksa mengaku.

Proses penyekapan DY di hotel oleh pelaku tersebut berlangsung selama kurang lebih tiga jam. Setelah puas, pelaku mengajak korban keluar dari hotel tersebut. Pelaku kembali membawa korban berputar-putar hingga akhirnya diturunkan di Jalan Kenjeran.

Namun sebelum pergi, pelaku sempat memberi uang Rp 100 ribu kepada korban. Setelah bebas dari sekapan pelaku, korban pun pulang dan kemudian melaporkan peristiwa ini ke Polrestabes Surabaya.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Shinto Silitonga yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa itu. Shinto mengatakan bahwa pihaknya sudah meminta keterangan korban dan sudah mengantongi identitas para pelaku.

"Kami sudah mengantongi identitas pelaku beradasarkan ciri-ciri yang disampaikan oleh korban," ungkap Shinto seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Jumat (2/6).

Dia menjelaskan bahwa menurut keterangan korban, dirinya tidak kenal dengan para pelaku yang menculik dan menyekapnya. Sehingga, korban belum mengetahui motif pelaku.

"Saat ini kami masih fokus melakukan pengejaran untuk menangkap para pelaku," lanjut alumnus Akpol tahun 1999 ini. (yua/jay)


Sumber: www.jpnn.com

Berita Terkait



add images