JAMBIUPDATE.CO, JAMBI -Jumlah jamaah haji (JH) asal Jambi yang meninggal dunia terus bertambah. Pasca Armina, giliran tiga jamaah lagi yang dipanggil Sang Khalik.
Mereka adalah Abdurrahman Bin Malak asal Kota Jambi, Rukian Binti Depati Alek (74) asal Kerinci dan Saripah Abdullah Sebu Umur (77) asal Bungo.
Kakanwil Kemenag Provinsi Jambi melalui Kabid PHU, H. Abdullah Saman mengatakan, jumlah jamaah yang meninggal tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu.
Tahun lalu hanya 4 jamaah yang meninggal. Tetapi tahun ini hingga hari ke 18 jamaah kita berada di Tanah Suci, ada 8 jamaah haji yang meninggal dunia, ujar Saman saat menggelar konfrensi pers kemarin.
Banyaknya jamaah haji yang meningal tahun ini dikatakan Saman karena sakit. Mulai dari pernafasan, jantung dan penyakit lainnya. Mudah-mudahan tidak bertambah lagi, harap Saman.
Dikatakan Saman, kondisi jamaah haji saat ini sebagian kelehan, karena baru menyelesaikan prosesi Armina yang cukup berat. Mereka saat ini sudah berada di pemondokan Makkah, tetapi tidak bisa ke Masjidil Haram karena bus Sahalawat belum beroperasi.
Saat ini ada beberapa orang jamaah kita yang tengah dirawat di Tanah Suci. Mari kita doakan supaya beliau sehat dan bisa ikut kembali lagi, pintanya.
Mewakili keluarga besar Kanwil Kemenag, dirinya mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada jamaah yang meninggal di Tanah Suci.
Semoga menjadi haji dan hajjah yang mabrur. Keluarga yang ditinggalkan bisa mengikhlaskan dan menerima dengan lapang dada, pinta Saman.
Hingga saat ini sudah ada 8 jamaah haji yang meninggal dunia di Tanah Suci. Sebelumnya ada 5 jamaah yang meninggal dunia. Mereka adalah Nurmani Ali Pirak Binti Perak (68) asal Merangin dan Jauhari Kamari Siman asal Kota Jambi.
Lalu ada Abdul Sani Tukacil (81) asal Tanjab Barat, Syahma Fahamin Said (79) asal Sarolangun, Ahmad Puad Abdullah (83) asal Bungo. (kta)