iklan Raja Abdullah (Reuters)
Raja Abdullah (Reuters)

JAMBIUPDATE.CO, Raja Yordania Abdullah mengatakan kepada Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence kalau Washington harus membangun kembali kepercayaan publik kalau AS masih mau melaksanakan solusi dua negara Israel dan Palestina usai Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Dalam pertemuan yang diadakan pada Minggu, (21/1), Raja Abdullah mengatakan, Yordania melihat konflik Israel-Palestina sebagai potensi sumber ketidakstabilan utama di Timur Tengah.

"Keputusan semacam itu tidaklah menjadi penyelesaian menyeluruh terhadap konflik Palestina-Israel" kata Abdullah dilansir dari Reuters Senin (22/1).

Dalam kesempatan itu, Abdullah juga mengatakan, Yerusalem Timur harus menjadi Ibu Kota Palestina masa depan. "Kami berharap AS akan menjangkau dan menemukan cara yang tepat untuk melangkah maju dalam situasi yang penuh tantangan ini," katanya.

Di akhir kunjungan, Pence dalam sambutannya kepada pers mengatakan, ia setuju untuk tidak setuju dengan Raja Abdullah atas dampak langkah Trump.

Menurut Pence, AS akan mendukung solusi dua negara untuk Israel dan Palestina jika mereka berdua menyetujuinya.

Pence mengatakan kepada Abdulah kalau Washington berkomitmen untuk melestarikan status quo tempat-tempat suci di Yerusalem.

Namun pejabat Yordania khawatir langkah Trump telah menghancurkan kemungkinan dimulainya kembali perundingan damai Arab-Israel.

Mereka juga khawatir langkah tersebut dapat memicu kekerasan di wilayah Palestina yang bisa meluas ke Yordania. Sebab banyak orang keturunan pengungsi Palestina yang keluarganya ditinggalkan setelah Israel ada pada tahun 1948. (iml/JPC)


Sumber: www.jawapos.com

Berita Terkait



add images