iklan Ilustrasi Ledakan Bom (Council on Foreign Relations)
Ilustrasi Ledakan Bom (Council on Foreign Relations)

JAMBIUPDATE.CO, Sebuah bom yang disembunyikan di sebuah ambulan menewaskan setidaknya 95 orang dan melukai sekitar 158 orang di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, Sabtu (27/1). Bom itu meledak di pos polisi pada saat banyak pejalan kaki berlalu-lalang.

Seperti dilansir Reuters, Minggu, (28/1), Taliban mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri tersebut. Klaim tersebut dinyatakan sepekan setelah penyerangan Hotel Inercontinental yang menewaskan 20 oarang.

Juru Bicara kementerian Dalam Negeri Afghanistan menyalahkan jaringan Haqqani, sebuah kelompok militan yang berafiliasi dengan Taliban. Pejabat Afghanistan dan pejabat egara barat menganggap mereka berada di balik banyak serangan terbesar yang  menargetkan perkotaan di Afghanistan.

"Ini adalah pembantaian," kata Koordinator Kelompok Bantuan Darurat Italia di Afghanistan, Dejan Panic.

Tim medis berjuang menangani korban yang kebanyakan diletakkan di area terbuka sambil diinfus.

Gelombang serangan yang terjadi beberapa kali ini memberi tekanan pada Presiden Ashraf Ghani dan sekutu AS yang telah menyatakan keyakinannya bahwa strategi militer baru yang lebih agresif telah berhasil mendorong gerilyawan Taliban kembali dari pusat-pusat provinsi.

Amerika Serikat (AS) telah meningkatkan bantuan kepada pasukan keamanan Afghanistan dan meningkatkan serangan udara terhadap Taliban dan kelompok militan lainnya. Hal itu bertujuan untuk memecahkan kebuntuan dan memaksa pemberontak agar mau ke meja perundingan.

Namun, Taliban menolak bahwa mereka telah dilemahkan oleh strategi baru tersebut. Minggu lalu mereka menunjukkan kemampuan untuk memasang serangan mematikan bahkan di pusat Kabul yang sangat terlindungi. (Reuters/iml/JPC)


Sumber: www.jawapos.com

Berita Terkait