iklan Afriansyah
Afriansyah

Oleh : Afriansyah, M. Si

Beberapa waktu belakangan ini kita semua kerap kali melihat pemberitaan mengenai tindak kriminal yang semakin menjadi-jadi di Indonesia. Mungkin permasalahan ini merupakan permasalahan yang sudah terlalu sering terjadi dari tahun ke tahun. Bahkan mirisnya lagi berdasarkan informasi yang didapat dari para pelaku kejahatan, tindak kriminal yang biasanya terjadi karena keadaan ekonomi kini malah sering dilatar belakangi oleh kebutuhan sepele.

Bahkan tingkat kejahatan ini kerap juga dilakukan oleh anak usia sekolah yang belum tentu melakukan kejahatan karena tuntutan faktor ekonomi. Akibat dari fenomena ini sudah pasti membuat masyarakat merasa terancam serta semakin resah dan tidak tenang dalam melakukan aktivitas sehari-hari. 

Hukuman yang diberikan bagi para pelaku kriminal baik itu hukuman dari penegak hukum ataupun hukuman langsung dari masyarakat sepertinya belum memberikan efek jera bagi pelaku tindak kriminal.

Hal ini dibuktikan dengan masih tingginya angka kriminalitas yang terjadi. Perilaku kejahatan atau kriminal yang terjadi disekitar kita seperti tidak ada habisnya, hal ini mungkin saja di karenakan cara memberantas nya yang kurang tepat dan akurat. Selama ini kita sudah melihat apa yang dilakukan berbagai pihak untuk mengatasi masalah kriminal, cara yang dilakukan untuk menharapkan efek jera bagi para pelaku hanya dengan memberikan hukuman seberat-beratnya bagi para perilaku kriminal.

Cara ini belum 100% tepat untuk mengurangi angka kejadian tingkat kriminal di negara kita. Sama hal nya dengan kita memberikan obat untuk tubuh ketika terserang penyakit, padahal yang lebih tepat dan lebih baik adalah menjaga pola hidup agar tidak mudah terserang penyakit. Dalam hal ini kita semua tentu sepakat untuk menekan angka kriminal pola pencegahan akan lebih efektif dibandingkan  pola hukuman.

Pemerintah dalam hal ini adalah pihak yang harus segera melakukan tindakan untuk mengurangi angka kriminal di Indonesia. Jika penyebab tindak kriminal karena faktor ekonomi maka pemerintah harus segera mengambil kebijakan yang tepat tentang bagaimana masyarakat yang lemah dari sisi ekonomi bisa terbantu.

Selama ini pemerintah sudah  seringkali membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat, akan tetapi jika pemerintah hanya membuka pekerjaan saja tanpa menilai kemampuan atau skill bekerja masyarakat tentunya ini akan menjadi masalah baru. Kemungkinan Indonesia akan sulit untuk maju karena para pekerja yang ada tidak memiliki keahlian atau keterampilan yang mumpuni untuk bekerja. 

Jadi solusi yang tepat adalah pemerintah sudah semestinya memberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan  masyarakat sebelum memberikan pekerjaan untuk masyarakat tersebut. Jadi dengan merekrut masyarakat yang telah terlatih untuk di pekerjakan sudah tentu pastinya akan memberikan banyak dampak positif bagi negara.

Selain dapat meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat dan meminimalisir tindak kriminal, pelatihan dan lowongan kerja yang di berikan pemerintah untuk masyarakat tentu akan memajukan negara kita, karena kita nantinya akan memiliki pekerja dengan jumlah yang tidak sedikit serta berkualitas.

Permasalahan kriminal yang terjadi di Indonesia belakangan ini tidak selalu di dasari oleh faktor ekonomi, dari informasi yang kita semua lihat, pelaku kejahatan terkadang melakukan tindak kriminal juga didorong oleh faktor lingkungan. Pengaruh lingkungan pergaulan yang menuntut untuk mengikuti apa yang ada disekitar mereka dapat menjadi penyebab seseorang terpaksa melakukan tindak kriminal.

Kemudian yang mendasari seseorang untuk mudah melakukan tindak kriminal juga dikarenakan konsep diri yang lemah.  Sesorang yang memiliki konsep diri yang kuat tentu selalu mempertimbangkan setiap tindakan yang akan dilakukan. Jika konsep diri terbentuk dengan baik sudah pasti perbuatan yang negatif dan menjurus ke tindak kriminal akan sulit untuk dilakukan. Individu yang memiliki konsep diri yang baik tentu akan melakukan tindakan berdasarkan dengan norma yang berlaku. Jangankan untuk melakukan tindak kejahatan, untuk melanggar aturan kecil sekalipun akan sulit bagi mereka yang memiliki konsep diri yang baik.

Konsep diri yang baik tentu dibentuk bukan dalam waktu yang singkat. Butuh waktu dan strategi khusus untuk menempa konsep diri segenap lapisan masyarakat agar memiliki konsep yang baik. Turut serta pemerintah dalam membentuk konsep diri masyarakat sudah tentunya sangat dibutuhkan. Pemerintah harus menekankan disetiap lini, terutama lembaga pendidikan agar mampu berkontribusi dalam hal membentuk konsep diri atau bahkan memasukkan kedalam kurikulum pembelajaran materi yang terkait untuk mengkonsep setiap peserta didik agar terbentuk individu yang berkarakter.

Kemudian masyarakat juga harus turut serta dalam membentuk konsep diri anak-anak usia sekolah. Sudah saatnya masyarakat harus berperan untuk membantu terciptanya individu yang berkarakter baik dan benar. Norma atau aturan tertulis dan tersirat yang ada didialam  masyarakat merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengkonsep masyarakat. Jika pemerintah mampu menciptakan individu yang memahami dan mentaati norma dan aturan tentunya akan terkonsep dengan matang mengenai tindakan atau perilaku individu yang benar dan salah.

Jika dalam diri individu sudah terkonsep mengenai benar dan salah tentu segala tindakan akan diperhitungkan, dan hal ini sudah pasti konsep diri bisa menjadi tembok yang kuat bagi diri seseorang dan pengaruh lingkungan yang mendorong untuk melakukan kegiatan kriminal akan sulit untuk diterima. 

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

 


Berita Terkait



add images