JAMBIUPDATE.CO, MOSCOW - Jerman akan memulai kampanye mempertahankan gelar di Piala Dunia 2018 melawan Meksiko di Luzhniki Stadium, Moscow, Minggu (17/6) mulai pukul 22.00 WIB.
Banyak publik yang menanti kiprah Jerman di Rusia 2018. Ini karena selain Brasil di Piala Dunia 1958 dan 1962, belum ada negara yang sukses mempertahankan gelar juara Piala Dunia.
Beberapa juara bertahan bahkan harus mengalami nasib tragis di Piala Dunia berikutnya.
Buat pelatih Joachim Low, kutukan juara bertahan Piala Dunia itu hanya sekadar kebetulan dan faktor keberuntungan saja. "Itu tidak akan terjadi pada kami," ujar Loew. (kar/jpc)
Daftar kegagalan para juara bertahan sejak Piala Dunia 1966:
- Piala Dunia 1966: Menjadi juara di dua perhelatan Piala Dunia terdahulu, Brasil gagal mempertahankan gelar mereka di tahun ini. Mereka kalah di fase grup setelah dipermalukan Hungaria dan Portugal.
- Piala Dunia 1970: Giliran Inggris yang menjadi juara Piala Dunia empat tahun sebelumnya tertimpa kutukan ini. Bertanding melawan Jerman Barat di babak perempat final, Inggris yang sudah menang 2-0 harus gigit jari setelah tim lawan membalikkan kedudukan menjadi 2-3.
- Piala Dunia 1974: Pele sukses membawa Brasil menjuarai Piala Dunia 1970. Namun, Tim Samba lagi-lagi gagal mempersembahkan gelar juara. Mereka tersingkir di babak kedua setelah kalah dari Belanda 0-2. Jerman Barat menjadi jawara di tahun ini.
- Piala Dunia 1978: Jerman Barat pun tak luput dari kutukan. Austria mempermalukan mereka dengan skor 2-3 di babak kedua.
- Piala Dunia 1982: Kutukan juara bertahan kini menghinggapi Argentina. Diperkuat legenda Diego Armando Maradona, Tim Tango tak kuasa melawan suratan takdir. Mereka keok di babak kedua.
- Piala Dunia 1986: Italia memperpanjang daftar negara yang terkena kutukan tersebut. Mereka harus angkat kaki setelah dipermalukan Prancis di babak 16 besar.
- Piala Dunia 1990: Maradona dan Argentina hampir saja memutus kutukan juara bertahan di tahun ini. Melenggang ke partai final, Argentina toh harus tertunduk malu setelah dipermalukan Jerman 0-1.
- Piala Dunia 1994: Tim Panzer dengan susah payah harus merangkak keluar dari fase grup untuk meraih gelar juara beruntun mereka. Sayang, mereka dihentikan Bulgaria 1-2 di perempat final. Brasil mengangkat trofi juara mereka yang keempat di tahun ini.
- Piala Dunia 1998: Tampil meyakinkan dari babak penyisihan hingga masuk final, Brasil malah tak berdaya di hadapan tuan rumah Prancis. Mereka kalah telak 0-3.
- Piala Dunia 2002: Prancis mungkin merupakan juara bertahan dengan nasib paling apes. Mereka tersingkir langung dari fase grup setelah kalah 0-1 dari Senegal, 0-2 dari Denmark, dan hanya bsia imbang 0-0 dengan Uruguay. Mereka pulang tanpa menyumbang sebiji gol pun. Brasil meraih gelar mereka yang kelima sekaligus makin mengukuhkan mereka sebagai penyabet gelar juara Piala Dunia terbanyak.
- Piala Dunia 2006: Prancis lagi-lagi menjadi mimpi buruk Brasil. Bersua di babak perempat final, gol tunggal Thierry Henry sukses mengirim Selecao pulang kampung. Prancis pun melaju hingga babak final, sebelum dihentikan Italia lewat drama adu penalti. Partai final ini juga diwarnai kisruh antara Zinedine Zidane dan Marco Materazzi.
- Piala Dunia 2010: Italia kembali merasakan pahitnya kutukan juara bertahan. Mereka tidak lolos dari fase grup setelah hanya main imbang 1-1 dengan Paraguay dan Selandia Baru, serta kalah 2-3 dari Slovakia. Piala Dunia yang diselenggarakan di Afrika Selatan ini dimenangkan Spanyol.
- Piala Dunia 2014: La Furia Roja yang menjadi favorit juara pun harus merasakan sakitnya tersingkir di fase grup dengan status juara bertahan. Mereka hancur 1-5 dari Belanda, dan kalah 0-2 dari Chili. Meski menang 3-0 atas Australia, hal tersebut sama sekali tidak menolong mereka lolos ke babak berikut. Piala Dunia 2014 ditutup oleh kemenangan 1-0 Jerman atas Argentina.
Sumber: www.jpnn.com