iklan Dilansir Gulf News pada Jumat, (31/8), Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan, krisis pendanaan untuk United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) telah memicu ketidakpastian (The Jerusalem Post)
Dilansir Gulf News pada Jumat, (31/8), Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan, krisis pendanaan untuk United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) telah memicu ketidakpastian (The Jerusalem Post)

JAMBIUPDATE.CO, - Pemerintah Jerman telah berjanji untuk meningkatkan secara signifikan pendanaannya untuk badan PBB yang membantu pengungsi Palestina setelah Amerika Serikat (AS) memangkas bantuannya. Dilansir Gulf News pada Jumat, (31/8), Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan, krisis pendanaan untuk United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) telah memicu ketidakpastian.

"Hilangnya organisasi ini bisa melepaskan reaksi berantai tak terkendali," kata Maas. Jerman telah menyediakan USD 94 juta bantuan untuk UNRWA tahun ini. Jerman sedang mempersiapkan untuk meningkatkan kontribusinya.

Namun Maas tidak memberikan angka. "Kami saat ini sedang mempersiapkan untuk memberikan sejumlah tambahan dana yang signifikan," kata Maas dalam sebuah surat kepada Menteri Luar Negeri Uni Eropa seperti dilansir Reuters.

Jerman Naikkan Sumbangan ke Badan Bantuan Palestina

Warga Gaza membutuhkan bantuan UNRWA (Reuters)

Maas mengatakan, tambahan dana Jerman tidak akan mencakup defisit USD 217 juta yang ditinggalkan akibat pemangkasan bantuan oleh AS. Ia juga mendesak Uni Eropa dan negara-negara lain untuk bekerja menuju dasar keuangan yang berkelanjutan bagi UNRWA.

Ini adalah bagian dari dorongan yang lebih luas oleh Maas untuk mengambil sikap yang lebih tegas dalam perselisihan dengan AS dalam berbagai isu termasuk perdagangan, belanja militer, dan perubahan iklim.

Sementara itu, Yordania akan akan memimpin kampanye untuk mengumpulkan dana untuk membantu UNRWA bertahan. Termasuk banding ke Liga Arab.

UNRWA telah menghadapi krisis uang tunai sejak AS pendonor terbesarnya memangkas pendanaan. AS mengatakan, UNRWA perlu melakukan reformasi yang tidak ditentukan dan menyerukan kepada Palestina untuk memperbarui pembicaraan damai dengan rezim Israel.

Badan ini didirikan pada 1949 setelah perang Arab-Israel pertama, setelah eksodus sekitar 700.000 pengungsi yang melarikan diri atau diusir dari Palestina yang bersejarah. UNRWA sekarang membantu lebih dari 5 juta orang Palestina di Yordania, Lebanon, Syria dan Wilayah Pendudukan Israel di Palestina.

(ina/JPC)


Sumber: jawapos.com

Berita Terkait



add images