iklan Bupati Sarolangun H.Cek Endra menyerahkan penghargaan dan pancawarsa kepada 34 orang Kwartir Cabang Kecamatan Se Kabupaten Sarolangun.
Bupati Sarolangun H.Cek Endra menyerahkan penghargaan dan pancawarsa kepada 34 orang Kwartir Cabang Kecamatan Se Kabupaten Sarolangun.

JAMBIUPDATE.CO, SAROLANGUN - Rabu (12/9), Bupati Sarolangun selaku Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Sarolangun memimpin apel peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Pramuka ke 57 Di Bumi Perkemahan Pulau Punti,Kecamatan Batin Delapan.

Dalam sambutannya, Bupati membacakan sambutan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Dr Adhyaksa Dault, menceritakan sepenggal kisah tentang cikal bakal lahirnya Gerakan Pramuka Indonesia.

Menurutnya, Gerakan Pramuka Indonesia berasal dari Gerakan Kepanduan yang telah ada sejak masa penjajahan Belanda, tepatnya pada tahun 1912 dengan nama kelompok, baik berdasarkan nama etnik maupun keagamaan.

Bupati Sarolangun Drs. H. Cek Endra saat memimpin Apel Peringatan HUT Pramuka ke 57.

"Jadi, sudah 105 tahun eksistensinya di Indonesia. Namun, yang penting untuk dipahami bahwa filosofi dan nilai-nilai kepramukaan digali dari bangsa dan kebudayaan Indonesia, yang bersamaan waktunya dengan berkembangnya gerakan kepanduan dunia yang dirintis oleh Sir Baden Powell di Inggris," jelas Bupati Sarolangun Ce Endra selaku ketua majelis bimbingan Cabang Gerakan Pramuka Sarolangun yang bertindak sebagai Pembina Upacara.

Foto Bersama.

Presiden Soekarno, lanjut Bupati, melihat potensi dan militansi kepanduan yang perlu dipupuk menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan semangat persatuan dan kesatuan, lanjutnya, Bung Karno menyatukan organisasi-organisasi kepanduan itu menjadi Gerakan Pramuka dengan diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 tahun 1961.

Tarian saat peringatan HUT Pramuka ke 57.

"Gerakan Pramuka merupakan penyatuan dari 60 organisasi kepanduan untuk dapat menjadi perekat bangsa. Presiden Soekarno telah menyerahkan Panji Gerakan Pramuka kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka pada tanggal 14 Agustus 1961 yang berpesan bahwa Gerakan Pramuka berfungsi untuk membina dan memantapkan karakter kaum muda Indonesia," ujar Bupati.

Disamping itu, Bupati Sarolangun mengusung tema Hari Pramuka Ke - 57 tahun 2018, yaitu "Pramuka Perekat NKRI", tentu yang dapat mempersatukan bangsa ini adalah negarawan yang menjadi pemimpin yang amanah.

Bupati Cek Endra, Wakil Bupati sarolangun H.Hilallatil Badri dan Kapolres Sarolangun AKBP Dadan Wira Laksana

Hal ini menegaskan bahwa Gerakan pramuka tetap konsisten dan fokus untuk mendidik karakter kaum muda Indonesia untuk bersatu menjaga persatuan dan kesatuan demi utuhnya NKRI.

"Kami selalu Bekerja untuk kaum muda, mewariskan yang terbaik bagi bangsa, hal ini mengindikasikan bahwa Gerakan Pramuka tetap konsisten dan fokus dalam mendidik kaum muda berkarakter melalui berbagai kegiatan yang lebih melibatkan kaum muda untuk mewariskan yang terbaik bagi bangsa, utamanya menyiapkan generasi milenial untuk menjadi pemimpin terbaik bagi bangsanya," terangnya.

Selain itu, Bupati menuturkan, Gerakan Pramuka sebagai lembaga pendidikan non formal akan melengkapi pendidikan informal yang diperoleh anak-anak dari keluarga dan pendidikan formal di sekolah. Hal ini mengingat pendidikan formal tidaklah cukup untuk menghasilkan kaum muda yang handal dan berkarakter.

"Sedangkan, peranan keluarga sebagai pelaku pendidik informal yang dilakukan oleh orang tua dalam membentuk karakter anak-anak sangatlah penting. Sementara, persoalan kaum muda sering terjadi diantara rumah dan sekolah, maka menjadi penting peranan Gerakan Pramuka dalam mengatasi permasalahan kaum muda yang sering terjadi dewasa ini," pungkas Bupati.

Pada apel besar peringatan Hari Pramuka ke-57 di Kabupaten Sarolangun tampak hadir mendampingi Bupati, Wakil Bupati sarolangun H.Hilallatil Badri, Kapolres Sarolangun AKBP Dadan Wira Laksana dan sejumlah pejabat eselon di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sarolangun.(hnd/adv)


Berita Terkait



add images