iklan HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG GOWA RAYA MENGGELAR AKSI DEMONSTRASI DI JALAN SULTAN ALAUDDIN MAKASSAR, SABTU (20/10). (RAKSUL/FAJAR.CO.ID
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG GOWA RAYA MENGGELAR AKSI DEMONSTRASI DI JALAN SULTAN ALAUDDIN MAKASSAR, SABTU (20/10). (RAKSUL/FAJAR.CO.ID

JAMBIUPDATE.CO, MAKASSAR Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gowa Raya menggelar aksi demonstrasi di Jalan Sultan Alauddin Makassar, Sabtu (20/10). Aksi tersebut dilakukan untuk menyoroti 4 tahun kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden RI Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Dimana, pasca dilantik 20 Oktober 2014 silam, Jokowi-JK meluncurkan program NAWACITA yang menjadi prioritas untuk dijalankan dalam pemerintahannya sampai 2019 mendatang.

Namun dibalik janji yang disampaikan itu hanya menjadi isapan jempol belaka, kurangnya tanggungjawab sehingga program itu tidak terealisasi. Hal tersebut dikatakan oleh Jenderal Lapangan, Syukur El Basri dalam orasinya.
Beberapa janji yang tidak terealisasi diantaranya peningkatan perekonomian yang sampai saat ini kurang mendapatkan respon. Biaya listrik yang semakin naik, BBM bersubsidi yang semakin langkah. Pembelian indosat yang tak kunjung tuntas, gagal membangun 5000 perpustakaan. Tidak adanya langkah konkret membuat pertamina lebih hebat dibanding petronas. Korupsi masih merajalela yang sudah mencapai 45,6 triliun khusus dikalangan pejabat negara. Kemudian konflik agama yang sangat memprihatinkan, kata dia.Ia menegaskan dengan melihat kondisi negara dalam keadaan tidak stabil sehingga kesengsaraan dan penderitaan yang terus menerus dirasakan oleh rakyat. Pemerintah hanya berdiam diri dan kurang tegas mengatasi permasalahan. Semua itu, kata dia, disebabkan karena rendahnya nilai tukar rupiah, yang membuat Dollar AS semakin perkasa dan mau tidak mau Indonesia akan selalu berutang diluar negeri sehingga uang negara meroket.

Baru-baru ini terjadi kasus korupsi yang dilakukan oleh Jendral Tito Karnavian, kepala Polri dan dua orang penyidik dari aparat kepolisian tentang suap impor daging yang ditandai dengan Buku Merah sebagai perusak barang bukti, tuturnya. (*/raksul/fajar)


Sumber: www.fajar.co.id

Berita Terkait



add images