iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUPDATE.CO, BATANGHARI - Intensitas hujan yang terjadi di wilayah Kabupaten Batanghari beberapa hari terakhir sangat berdampak bagi pertanian warga. Dari catatan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, sejak beberapa hari terakhir disejumlah kecamatan, khususnya Kecamatan Marosebo ilir.

Berdasarkan data yang diterima Dinas Pertanian pada 8 November, terdapat lima kecamatan yang area pertanian, khususnya padi sawah sudah terkena dampak banjir.

Padi petani siap panen seluas 210 hektare terendam. Lima kecamatan yang terkena dampak banjir, yakni Batin XXIV, Kecamatan Pemayung, Kecamatan Muara Tembesi, Kecamatan Maro Sebo Ulu, dan Kecamatan Muarabulian.

Sementara, tiga desa terluas terkena dampak banjir adalah Desa Pasar Terusan, Kecamatan Muarabulian seluas 50 hektare. Kemudian, Desa Karmeo, Kecamatan Batin XXIV, seluas 30 hektare dan Rantau Kapas Mudo, masing-masing 30 hektare. Lalu, Desa Empelu seluas 25 hektare, Desa Rantau Tanjung Marwo seluas 15 hektare.

"Rata-rata umur tanam padi pada usia 80 sampai 100 hari setelah tanam dengan total luas 210 hektare. Jumlah itu merupakan total area sawah yang terendam di Batanghari, umumnya yang terendam adalah lahan persawahan warga yang siap panen," ungkap Abdul latif, Kasi Tanaman Pangan.

Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Yuli Akhdanur, menerangkan, pihaknya masih menunggu beberapa hari kedepan. Masalahnya, penentuan status puso adalah lima hari setelah terkena banjir.

"Kita akan lihat perkembangan hingga Kamis atau Jumat depan untuk menentukan status puso. Saat ini, kita tidak bisa memprediksi tanaman padi terkena puso atau tidak. Kalau hujan masih terus terjadi bisa saja mengancam tanaman yang belum panen," ungkapnya. (rza)


Berita Terkait



add images